Reporter : Amelia Putri
Editor : Anis Natasya
Probolinggo, Kabarpas.com – Sedikitnya 12 puskesmas di Kabupaten Probolinggo turut serta meramaikan lomba kader jumantik tahun 2019 yang digelar oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo, di Auditorium Madakaripura Kantor Bupati Probolinggo.
Ke-12 puskesmas tersebut diantaranya, Desa Randuputih Puskesmas Dringu, Desa Wonorejo Puskesmas Maron, Desa Kalikajar Wetan Puskemas Jabungsisir, SDN Jangur Puskesmas Sumberasih, Desa Bhinor Puskesmas Paiton, Desa Widoro Puskesmas Krejengan, Desa Glagah Puskesmas Glagah, Desa Alaskandang Puskesmas Besuk, Desa Gending Puskesmas Gending, Desa Condong Puskesmas Condong, Desa Blado Wetan Puskesmas Banyuanyar dan Desa Sumendi Puskesmas Tongas .
Lomba kader jumantik tingkat Kabupaten Probolinggo tahun 2019 ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Yoelijanto. Dewan juri terdiri dari Dinkes Provinsi Jawa Timur, PKK Kabupaten Probolinggo serta Forum Kabupaten Probolinggo Sehat.
Dalam lomba kader jumantik ini masing-masing peserta melakukan drama/acting mensosialisasikan PSN-DBD dan memperagakan bagaimana cara pelaksanaan PSN-DBD di tempat tinggalnya masing-masing.
Setelah diadakan penilaian oleh ketiga dewan juri, Puskesmas Tongas tampil sebagai juara 2. Selanjutnya, Puskesmas Dringu sebagai juara 2 dan Puskesmas Paiton sebagai juara 3. Masing-masing pemenang mendapatkan tropy, piagam penghargaan dan uang pembinaan.
Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Dewi Veronica mengungkapkan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) terutama menyerang anak-anak, namun dalam beberapa tahun terakhir cenderung semakin banyak dilaporkan kasus DBD pada orang dewasa.
“Penyakit ini ditandai dengan panas tinggi mendadak disertai kebocoran plasma dan pendarahan, dapat mengakibatkan kematian serta menimbulkan wabah,” ungkapnya.
Menurut Dewi, upaya memotivasi masyarakat untuk melaksanakan 3M Plus secara terus menerus telah dan akan dilakukan Pemerintah melalui kerjasama lintas program dan lintas sektoral termasuk tokoh masyarakat dan swasta. Namun demikian penyakit ini masih terus endemis dan angka kesakitan cenderung meningkat di berbagai daerah. Oleh karena itu upaya untuk membatasi angka kematian penyakit ini sangat penting.
“Kegiatan lomba kader jumantik dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana kecakapan kader jumantik dalam hal memberikan sosialisasi dan peran serta dalam pemberantasan sarang nyamuk DBD di masing-masing tempat tinggalnya. Dari 33 puskesmas se-Kabupaten Probolinggo yang mengumpulkan dokumen profil sebanyak 20 puskesmas dan yang dinyatakan lolos seleksi sebanyak 12 puskesmas,” terangnya.
Sementara Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Yoelijanto mengatakan di Kabupaten Probolinggo angka kasus DBD mulai meningkat. Hal ini dikarenakan beberapa faktor antara lain datangnya musim hujan secara terus menerus di bulan Nopember sampai saat ini. Pada tahun 2016 angka kejadian DBD sebanyak 481 kasus dengan kematian 10 orang, tahun 2017 sebanyak 241 kasus dengan kematian 4 orang, tahun 2018 sebanyak 80 kasus dengan kematian 4 orang dan pada tahun ini sebanyak 310 kasus dengan kematian 5 orang akibat DBD.
“Kita tahu bahwa kasus-kasus DBD di Kabupaten Probolinggo secara konsisten semakin hari semakin meningkat. Bahkan tiga bulan yang lalu kita tahu angkanya cukup mengkhawatirkan, sehingga kita mencoba mempromosikan pencegahan terhadap penyakit DBD dengan cara mensosialisasikan satu rumah satu kader jumantik,” katanya.
Menurut Anang, kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk memberdayakan dan melakukan peningkatan kapasitas. Lomba kader jumantik ini adalah upaya untuk memberikan reward dengan harapan masyarakat merasa dihargai, semangat mereka untuk bekerja lebih baik dan bisa mensosialisasikan untuk menjadi seorang kader jumantik.
“Lomba kader jumantik ini merupakan salah satu penghargaan yang diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Probolinggo terhadap kader jumantik yang ada di Kabupaten Probolinggo,” pungkasnya. (mel/nis).