Banyuwangi (Kabarpas.com) – Pertunjukan musik dengan konsep unik kembali digelar di Kabupaten Banyuwangi. Kali ini lewat penyelenggaraan Banyuwangi Ijen Summer Jazz yang digelar di Jiwa Jawa Resort, Kecamatan Licin, tak jauh dari kaki Gunung Ijen.
”Banyuwangi Ijen Summer Jazz digelar untuk meningkatkan apresiasi terhadap musik jazz etnik di Indonesia, sekaligus mengembangkan destinasi wisata dan perekonomian masyarakat setempat,” ujar inisiator Ijen Summer Jazz, Sigit Pramono kepada Kabarpas.com, Sabtu (23/07/2016).
Dijelaskan, Banyuwangi Ijen Summer Jazz bakal digelar tiga kali tahun ini, yaitu pada 30 Juli, 10 September dan 22 Oktober 2016 untuk mengakomodasi pecinta jazz di Banyuwangi dan di Indonesia pada umumnya.
”Ini murni pertunjukan yang dikreasi oleh para penikmat jazz, sekaligus upaya kami untuk ikut membantu promosi wisata Banyuwangi yang sedang bergeliat. Setelah menikmati musik jazz, para pengunjung bisa naik untuk menikmati keindahan api biru yang memancar dari kawah di Gunung Ijen,” kata Sigit yang juga mantan direktur utama PT Bank Negara Indonesia (BNI) tersebut.
Sigit mengatakan, panggung terbuka atau amphiteatre tempat penyelenggaraan Banyuwangi Ijen Summer Jazz menampung 300 orang pencinta jazz. Para pengunjung akan berada sangat dekat dengan musisi yang tampil. Dengan tata letak panggung terbuka berlatarkan pemandangan keindahan pegunungan, akan menambah nuansa syahdu saat menonton konser musik di alam terbuka.
”Kami menghadirkan konsep pertunjukan musik yang hangat dan dekat di alam terbuka. Indah karena lokasinya sekitar 600 meter di atas permukaan laut dan dikeliling wilayah perkebunan,” beber Sigit.
Sigit menambahkan, Banyuwangi Ijen Summer Jazz digerakkan oleh para pencinta jazz yang tergabung dalam Jazz Gunung Indonesia. ”Banyuwangi Ijen Summer Jazz akan membawa nuansa yang jarang didapatkan dalam dunia seni pertunjukan musik di tanah air, yaitu memadukan keindahan alam dengan budaya dan manusia serta menjadi ajang untuk mencintai kearifan alam pegunungan yang telah menjadi simbol budaya asli di nusantara,” papar Sigit.
Pada pergelaran Banyuwangi Ijen Summer Jazz yang pertama, akan tampil dua musisi terbaik Indonesia, yaitu Syaharani & Queenfireworks (ESQI:EF) dan Nita Aartsen. Syaharani adalah salah satu diva jazz Indonesia yang menelurkan 3 album solo. Saat ini Syaharani dengan menggandeng dua teman lamanya, Achmad “Didit” Fareed Saad dan Donny Suhendra, mantan gitaris Krakatau, membentuk suatu grup yang dinamakan Syaharani dan Queenfireworks yang sering disebut ESQI:EF.
Mengedepankan aransemen yang kreatif dan segar serta lirik yang puitis dan jujur, hingga saat ini ESQI:EF telah merilis 3 album, yaitu “Buat Kamu” (2007), “Anytime” (2010), dan “Selalu Ada Cinta” (2014).
”Sedangkan Nita Aartsen adalah seorang pianis dan vokalis yang telah merilis tiga album solo dan menghabiskan lebih dari lima belas tahun sebagai pianis negara untuk tampil di hadapan banyak tokoh dunia, seperti Presiden Amerika Serikat Bill Clinton dan Pangeran Bernard dari Belanda,” papar Sigit.
Nita Aartsen juga bermain dan menyusun lagu bersama musisi-musisi terkemuka seperti Erwin Gutawa, Dwiki Dharmawan, KLA Project, Indra Lesmana, Gilang Ramadhan, God Bless, Titi DJ, dan lain-lain.
Pada Banyuwangi Ijen Summer Jazz mendatang, Nita Aartsen akan tampil dengan format terbarunya yaitu Nita Aartsen & Friends yang merupakan hasil kolaborasinya dengan talenta-talenta internasional, yaitu Ernesto Enriquez Castillo (Kuba) pada gitar, Pablo Calzado (Kuba) pada drum, Patrick Lauwerends (Belanda) pada bass dan multi-instrumentalist Jean-Sébastien Simonoviez (Perancis). (dik/tin).