Pasuruan (Kabarpas.com) – Prosesi pemakaman KH Muhammad Subadar, yang merupakan Rais Syuriah Penggurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tersebut, diiringi puluhan ribu petakziah dari berbagai daerah di Indonesia, Minggu (31/07/2016).
Pantauan Kabarpas.com di lokasi, lautan manusia pun terlihat tumpah ruah mengantarkan jenazah kiai khos yang akrab disapa KH Mas Subadar itu. Bahkan, tak sedikit dari para petakziah yang mengantarkan jenazah ulama yang juga penggasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Besuk tersebut, membaca kalimat tauhid dengan cukup keras.
“Laa Ilaha Illallah…. Laa Ilaha Illallah…. Laa Ilaha Illallah…,” teriak para petakziah yang mengiringi pemakaman KH Mas Subadar.
Puluhan ribu petakziah ini mengantarkan jenazah almarhum KH Mas Subadar dari dalam sebuah masjid yang ada di dalam komplek Ponpes Besuk menuju ke pemakaman di Desa Sladi, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan.
Tak pelak, karena saking banyaknnya petakziah yang mengatarkan jenazah KH Mas Subadar itu, membuat arus lalu lintas di Jalan Raya Kejayan hingga Jalan Raya Sladi mengalami macet total. Sejumlah petugas polisi dan banser pun berusaha keras untuk mengatur arus lalu lintas di jalan raya tersebut.
“Untuk sementara kendaraan yang akan menuju ke Malang, kami alihkan dari simpang 4 Pasar Warungdowo melewati arah Kraton dan langsung ke barat melewati Bangil, barulah setelah itu bisa langsung ke selatan menuju Pandaan maupun Malang,” kata Kapolsek Kejayan AKP Indro kepada Kabarpas.com saat ditemui di lokasi.
Di sisi lain, pemakaman almarhum KH Mas Subadar ini, juga dihadiri oleh sejumlah ulama maupun habaib, perwakilan dari PBNU, KH Miftahul Achyar, Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf serta Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf. Serta beberapa orang pejabat lainnya yang berasal dari Pasuruan maupun luar kota. (ajo/gus).