Reporter : Teguh Rama
Editor : Memey Mega
_________________________________
Malang, Kabarpas.com – Dalam peringatan Hari Batik Nasional (HBN). Beberapa pejabat yakni Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, serta beberapa politisi dan tim akademisi juga turut hadir mendeklarasikan warisan budaya yang sudah mendunia tersebut.
Ridwan Hisjam, anggota DPR RI Komisi X yang turut hadir dalam deklarasi batik tersebut sengaja menjahitkan batik khusus di acara yang diselengarakan di Balaikota Malang.
“Sebagai bentuk apresiasi saya terhadap warisan leluhur saya akan menjahitkan batik khusus dalam deklarasi batik,” katanya saat ditemui dalam acara Pelatihan Pariwisata Goes To Campus di IKIP Budi Utomo.
Selain itu, akan ikut juga perwakilan dari 13 negara dan 34 provinsi di Indonesia, serta politisi di Malang Raya dan pemuda. “Semuanya akan bersatu untuk merawat toleransi melalui hari Batik Nasional,” kata Penanggung Jawab acara, Hanan Jalil.
Dengan digelarnya deklarasi tersebut, yang dihadiri dari perwakilan 13 negara, bisa menghentikan intoleransi di berbagai negara yang saat ini sedang berlangsung. Misalnya, seperti di Myanmar, dengan kasus Rohingya, di Palestina, Afghanistan dan negara lainnya.
Karena sejatinya jelas Hanan, intolerasi itu terjadi karena banyak orang terlalu sibuk mencari kesalahan orang lain, sehingga lupa akan kesalahan sendiri. “Kita terlalu pandai meminta belas kasihan Tuhan, tapi kita lupa menebar belas kasih kepada sesama,” tutur Hanan tegas.
“Setiap peserta yang hadir nantinya, diharapkan untuk menggunakan busan batik. Sebagai bentuk perayaan atas Hari Batik Nasional. Busana batik adalah salah satu kekayaan Indonesia,” katanya.(rah/mey).