Reporter : Andika Wijaya
Editor : Kholid Andika
_______________________________________________
Sidoarjo (Kabarpas.com) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda Sidoarjo, mengimbau dunia penerbangan agar mewaspadai cuaca ekstrem yang berdampak pada terjadinya sirkulasi angin tertutup (eddy) di wilayah utara Jawa Timur. Pasalnya, sirkulasi udara tertutup tersebut merupakan awal terbentuknya awan cumulus nimbus serta petir.
Awan cumulus nimbus ini bisa menyebabkan mesin pesawat mati, bila pesawat tetap menerjang gumpalan awan itu. Sehingga pilot harus menghindari awan cumulus nimbus.
“Oleh sebab itu, sejumlah rute penerbangan yang melewati rute penerbangan ke Sulawesi, Sumatra dan Bali harus waspada,” kata petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda Sidoarjo, Ahmad Rofiul, Jumat (17/11/2017).
Ia menjelaskan, cuaca ekstrem di masa pancaroba ini membawa dampak terjadinya sirkulasi awan tertutup. Sirkulasi awan tertutup ini terjadi di utara pulau Jawa Timur dan terus bergerak ke wilayah lain.
Sirkulasi awan tertutup ini merupakan awal terbentuknya awan cumulus nimbus serta petir. Awan cumulus nimbus selama ini sering menjadi momok para pilot, karena membahayakan pesawat yang berada di dekatnya. Sebab itu, pihaknya berharap dunia penerbangan tetap waspada. (and/lid).