Reporter : Revina
Editor : Memey Mega
Malang, Kabarpas.com – Disela-sela kunjungan komisi C DPRD Jawa Timur di Kota Malang, Dr. H. Kodrat Sunyoto M.Si, menyempatkan diri untuk singgah di kantor Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Malang oleh beberapa fungsionaris DPD KNPI Kota Malang, Sunyoto mengaku bernostagia mengunjungi kantor yang beralamat di Jalan Kawi No. 24C Malang.
Kodrat punmenceritakan pengalamannya saat tahun 2009 – 2012 ditunjuk sebagai wakil ketua DPD KNPI Jawa Timur dan berkunjung beberapa kali ke Kota Malang. Beliau bersyukur dalam perjalanan karirnya diberi kesempatan masuk dalam struktur KNPI Jatim saat itu, “Karena didalam KNPI dapat bertemu dan berkolaborasi dengan pemuda-pemuda hebat dengan berbagai latar belakang dan dari berbagai kabupaten dan kota se jawa timur. Saya kira masih belum ada wadah berhimpun pemuda yang se kompleks dan strategis KNPI,” terang Sunyoto, Sabtu (12/5).
“KNPI teruslah menjadi perekat diantara komponen-komponen bangsa yg sangat beragam seperti di Kota Malang ini dan jangan mudah dipecah belah karena semestinya pemuda selalu mengambil peran di segala bidang dalam sejarah perjalanan bangsa indonesia,” lanjutnya.
Sunyoto mengharapkan pemuda mampu berpartisipasi dalam membangun bangsa, “Peserta pemuda Kota Malang dalam membangun Jawa Timur perlu ditingkatkan, apalagi partisipasi masyarakat itu tidak hanya dibutuhkan saat adanya pemilihan umum saja tapi justru selama 5 tahun dapat memberikan gagasan, mengawal dan mensukseskan program-program yang akan diberikan pada masyarakat,” harapnya.
Sementara itu, Ketua DPD KNPI Kota Malang, Hutama Budi Hindrarta sangat antusias dengan kehadiran anggota legislatif tersebut. Menurut pria yang akrab disapa Abud, para pejabat mestinya harus lebih sering turun ke kelompok-kelompok sentral masyarakat meskipun informal seperti halnya yang dilakukan beliau.
Abud juga mengusulkan mengenai program-progam APBD Jawa Timur agar lebih dapat dirasakan oleh masyarakat di kabupaten dan kota, “Terpenting lagi regulasi dan kebijakan yang dikeluarkan pemerintan provinsi harus lebih visioner dan lebih mencakup dan melindungi hajat hidup rakyat Jawa Timur sehingga rakyat lebih merasakan keberadaan pemerintahan. Sehingga dengan itu akan meningkatkan partisipasi politik dan tidak “golput” karena kepentingan hidupnya sangat bergantung pada proses-proses politik tersebut,” ungkapnya.
Dari semua gagasan tersebut, Ia juga mendorong para pemimpin di Jawa Timur untuk lebih tertantang dalam merebut peran strategis di tingkat nasional, termasuk pemudanya juga.
“Oleh karena nya pemuda se Jawa Timur pun harus mempersiapkan diri, sinergi, dan lebih visioner lagi, agar tidak hanya jadi penonton di level nasional kelak karena hanya disibukkan dengan kepentingan-kepentingan lokal dan perselisihan yang tidak prinsipil di kalangan pemuda Jawa Timur,” tutup Abud. (rev/mey)