Reporter : Revina
Editor : Memey Mega
Malang, Kabarpas.com – Aksi bom bunuh diri yg terjadi pada tanggal 13-14 mei 2018 di tiga gereja di surabaya, polrestabes surabaya, serta di sebuah rusunawa di sidoarjo memicu perhatian bahkan mengganggu aktivitas masyarakat surabaya dan sidoarjo hingga hari ini 14 mei 2018. Ujar Ketua Umum Kohati Badko Jawa Timur Nadhia Maria Ulfa
Oleh karenanya, kami turut berempati atas tragedi radikalisme tersebut dan menyampaikan beberapa sikap antara lain :
1. Mengecam segala aksi terorisme, apalagi dengan mengkaitkan isu agama didalamnya. Tidak ada ajaran dalam Agama apapun untuk saling menghancurkan dan membunuh sesama. Seluruh Agama mengajarkan rasa kasih sayang dan saling hormat menghormati antar umat.
2. Mendukung segala upaya kepolisian Republik Indonesia dalam mengusut tuntas tragedi bom di surabaya dan sidoarjo
3. Menghimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk turut berartisipasi aktif dengan tidak menyebarkan berita hoax berupa tulisan, foto-foto korban, dan sebagainya yang memicu provokasi dan propaganda dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
4. Mengajak segenap akademisi dan kaum perempuan untuk berkontribusi dalam memberikan edukasi sebagai upaya menangkal pemahaman radikalisme serta bibit bibit terorisme berkembang di Indonesia.
5. Mendorong perempuan Indonesia dalam memperkuat peran domestik dengan menjaga dan menciptakan rasa aman di dalam keluarga sehingga tercipta keluarga yang berkualitas, sakinah, mawaddah, warohmah dan menjadi solusi atas dinamika sosial yang ada.
Segala bentuk terror tidak dibenarkan oleh agama manapun, karena perbuatan terror adalah bentuk perbuatan biadab yang tidak pri kemanusiaan tegas Nadhia sapaan akrabnya. (Re/Mey)