Reporter :Bagas
Editor : Memey Mega
Malang, Kabarpas.com – Pedagang Kaki Lima (PKL) yang ada di Pahlawan Trip Kota Malang mengadakan rembuk bareng untuk membahas terkait surat dan tindakan dari Pemerintah Kota Malang yang secara sepihak menutup aktifitas PKL di daerah tersebut dan sudag berlangsung selaam sebulan lebih.
Sekitar 150 pedagang mengikutu rembug bareng yang digelar di Griya Bayangkara, Pahlawan Trip, “Rembug bareng ini merupakan bentuk solidaritas kita para pedagang supaya lebih kompak dalam menghadapi masalah kepentingan bersama para PKL di Pahlawan Trip,” terang Zulu, Ketua Paguyuban PKL, Minggu (19/8).
Lebih lanjut, Zulu bersama rekan pengurus PKL lainnya menyikapi persoalan ini dengan berbagai cara agar segera menemukan jalan keluar. Salah satu cara yang telah ditempuh yakni pengurus telah berdialog dengan anggota DPRD Kota Malang sebagai wakil rakyat. Dari hasil pertemuan tersebut merekomendasikan untuk berdialog kembali ke kantor dewan pada hari Selasa (21/8) depan.
Mi’an, salah satu pengurus menyatakan tindakan penggusuran ini sangat disayangkan oleh pedagang sekitar Pahlawan Trip karena memutus mata pencaharian mereka, “Kami telah berjualan selama empat tahun dan itupun hanya seminggu sekali, tetapi kenapa larangan tersebut baru kali ini,” ungak Mi’an.
“Hal ini tentu menjadi pertanyaan kami, sehingga kami perlu tahu alasan Pemkot mengeluarkan kebijakan ini,” tambahnya.
Sebelumnya, aktivitas perdagangan ini mendapatkan restu dari pemerintah dengan catatan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dan lapak dagang harus bersih, “Kami pernah diberikan kebijaksanaan dari Pemkot untuk berjualan disini asalkan tepat jam 10 pagi tempat ini harus bersih, dan selama ini kami melakukan itu sesuai kesepakatan waktu itu,” jelas Mi’an.