Reporter : Amelia Putri
Editor : Anis Natasya
Probolinggo, Kabarpas.com – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Probolinggo telah mempermudah masyarakat untuk bisa mengakses dan meminjam buku bacaan dengan aplikasi perpustakaan digital. Aplikasi e-pusda probolinggokab ini secara resmi dilaunching (rilis) oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dispersip Kabupaten Probolinggo Budi Purwanto, Kamis (22/11/2018).
Aplikasi layanan perpustakaan digital ini dapat didownload secara gratis di Playstore dengan nama “e-pusda probolinggokab”. Melalui aplikasi ini, masyarakat bisa membaca buku bacaan kesukaan mereka di mana pun dan kapan pun sepanjang ada jaringan internet.
“Aplikasi layanan perpustakaan digital ini memberikan pilihan baru bagi masyarakat. Mereka yang tidak sempat datang ke perpustakaan bisa langsung membaca buku melalui e-pusda probolinggokab dengan gratis,’’ kata Plt Kepala Dispersip Kabupaten Probolinggo Budi Purwanto.
Menurut Budi, layanan perpustakaan digital ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mempromosikan perpustakaan digital sebagai salah satu layanan terbaru di Dispersip Kabupaten Probolinggo. Serta meningkatkan budaya gemar membaca masyarakat dan mendekatkan buku kepada masyarakat,” jelasnya.
“Dengan aplikasi ini minat baca masyarakat Kabupaten Probolinggo bisa meningkat. Karena aplikasi ini terjangkau oleh semua kalangan dan tidak terbatas oleh ruang dan waktu,’’ tegasnya.
Sementara Pustakawan Dispersip Kabupaten Probolinggo Hesthiyono Suko Adhi mengatakan untuk layanan perpustakaan digital ini Dispersip Kabupaten Probolinggo akan menyediakan sekitar 483 judul buku dan 665 eksemplar. Buku-buku digital tersebut disediakan untuk memenuhi target hingga akhir tahun 2018 sebanyak 500 pengunjung dan tahun 2019 mendatang sebanyak 2.000 pengunjung.
“Untuk aplikasi ini nantinya kami akan menggandeng beberapa sekolah sebagai pilot project. Sehingga mereka memiliki layanan perpustakaan digital. Meskipun demikian, secara sistem mereka menjadi perpustakaan cabang Dispersip Kabupaten Probolinggo yang ada di sekolah-sekolah sehingga bisa terintegrasi,” katanya.
Sebagai antisipasi menurunnya jumlah pengunjung di Perpusda Dispersip Kabupaten Probolinggo, Hesthi menegaskan pihaknya sudah menerapkan konsep bahwa perpusda bukan hanya untuk tempat baca buku fisik saja tetapi tempat semua kegiatan.
“Salah satunya dengan memaksimalkan replikasi ke perpustakaan desa. Mereka juga bagian dari pembinaan yang kita lakukan. Sehingga pengunjung perpustakaan desa juga menjadi pengunjung perpustakaan di Kabupaten Probolinggo. Bisa jadi nanti di Perpusda Kabupaten Probolinggo tidak ada lagi yang membaca buku karena sudah ada perpustakaan desa,” pungkasnya. (mel/nis)