Editor : Kholid
Malang, Kabarpas.com – Kepala sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam kemajuan sekolah. Kepala sekolah yang pasif dan tidak memiliki inisiatif untuk membuat beragam inovasi, maka sekolah yang dipimpinnya tidak dapat berkembang dengan baik. Namun bila kepala sekolah memiliki kemauan dan kemampuan untuk terus memajukan sekolahnya, maka segenap anggota sekolah mulai guru, komite, dan siswa akan terus didorong untuk selalu berinovasi dan berkarya.
Untuk inilah Inovasi untuk Anak Sekola Indonesia (INOVASI) menggelar kegiatan Lokakarya Kepemimpinan bagi Kepala Sekolah Mitra Program INOVASI di Provinsi Jawa Timur. Kegiatan yang berlangsung mulai 14-16 Desember 20018, diikuti oleh 130 peserta yang terdiri dari kepala sekolah dan pemangku kepentingan pendidikan dari 5 kabupaten / kota yakni Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Pasuruan, dan Kota Batu.
Beberapa materi yang diberikan selama pelatihan di antaranya: refleksi penerapan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM), pengelolaan kelas, observasi pembelajaran dan pendampingan, identifikasi permasalahan pembelajaran di kelas, identifikasi permasalahan di Kelompok Kerja Guru (KKG), kewenangan-kemampuan-penerimaan kepala sekolah, dan penyusunan rencana kerja kepala sekolah.
Peserta yang mengikuti kegiatan ini, menyatakan bahwa mereka mendapatkan manfaat yang besar setelah mengikuti kegiatan ini.
Sukeni Kepala SDN Sukodadi II Kabupaten Probolinggo mengungkapkan, hal menarik yang dipelajari dari proses lokakarya saat ini adalah melakukan reviu pelaksanaan pembelajaran di kelas berbasis PAKEM.
“Selama ini kepala sekolah saat melihat para guru sudah melaksanakan pembelajaran PAKEM sudah dianggap bagus dan selesai. Mereka kurang memantau proses pembelajaran berbasis PAKEM itu harus seperti apa. Dengan adanya lokakarya ini, kami seperti diingatkan kembali terkait pembelajaran PAKEM di kelas harus seperti apa,” terangnya.
Perempuan yang akrab dipanggil Bu Keni ini juga berencana menghidupkan kembali KKG mini di sekolahnya agar inovasi yang sudah dikembangkan oleh setiap guru dapat disebarluaskan kepada guru lainnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Ayub Kepala SDN Parasrejo II Kabupaten Pasuruan. Selama ini sebagai kepala sekolah, dia banyak mendapatkan materi yang menyinggung peran kepala sekolah dalam pendampingan guru di kelas. Namun belum ada yang secara spesifik menjelaskan bagaimana seharusnya proses pendampingan itu dilakukan dan hal apa saja yang perlu diamati dan didiskusikan dengan guru.
“Saya senang sekali menjadi bagian dari lokakarya ini karena memberikan gambaran yang lebih detil terkait pendampingan guru harus bagaimana,” terangnya.
Sri Winarni, Kepala SDN Sumbergondo 2 Kota Batu yang menjadi fasilitator dalam kegiatan ini, ikut membagikan cerita tantangan dan strategi yang dilaksanakannya hingga saat ini sekolah yang dipimpinnya menjadi sekolah rujukan di Kota Batu.
“Saya dulu berjuang dari bawah dan berkomitmen menjadikan sekolah saya maju. Dan kunci dari keberhasilan sekolah adalah saat mendapatkan dukungan dari semua pihak, termasuk masyarakat sekitar. Untuk itu penting sekali kita melibatkan mereka dalam seluruh kegiatan sekolah sehingga mereka memahami betul tantangan yang dihadapi oleh sekolah,” ungkapnya berbagi kesuksesan.
Dukungan pengembangan lokakarya ini lebih lanjut diungkapkan oleh Fathur Rozi Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar pada Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo. Dia berharap, pasca mengikuti lokakarya ini, seluruh kepala sekolah harus membuat strategi tindak lanjut.
“Kabupaten Probolinggo sejak awal telah berkomitmen untuk melaksanakan Program INOVASI dan mengembangkannya dengan sungguh-sungguh. Untuk itu saya berharap seluruh sekolah dapat membuat inovasi di sekolahnya masing-masing dan harus membuat perubahan yang lebih baik setelah selesai mengikuti lokakarya,” terangnya.
Afifudin Spesialis Edukasi Program INOVASI Jawa Timur menjelaskan kepada peserta, kegiatan lokakarya ini juga menjadi sarana refleksi bagi sekolah pilot untuk melihat lagi apa saja yang sudah dilakukan oleh kepala sekolah dan apa saja yang perlu untuk diperbaiki.