Reporter : Amelia Putri
Editor : Anis Natasya
Probolinggo, Kabarpas.com – Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi (PKPT) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Universitas Nurul Jadid (UNUJA) Paiton Kabupaten Probolinggo resmi meluncurkan Buletin Al-Ijtihat.
Buletin Al-Ijtihat ini merupakan upaya yang dilakukan demi mewujudkan PKPT IPNU-IPPNU UNUJA Paiton berdakwah lewat karya.
“Jika ingin dikenal dunia maka menulislah,” kata Ketua Lembaga Pers PKPT IPNU UNUJA Paiton Zainur Rahman.
Setelah terbentuknya dan masuknya ke dalam dunia kampus, PKPT IPNU-IPPNU UNUJA mulai menunjukkan eksistensinya dengan menjadi mahasiswa agen of chang.
“Hal ini dibuktikan dengan menerapkan 3M (Membaca, Menulis dan Musyawaroh) mahasiswa. Kini setelah membaca dan musyawaroh yang menjadi rutinitas PKPT IPNU-IPPNU UNUJA mulai melangkah ketahap selanjutnya yaitu menulis,” jelasnya.
Menurut Zainur Rahman, PKPT IPNU-IPPNU UNUJA siap berkhidmad dan berdakwah untuk membentengi mahasiswa dari paham-paham radikalisme yang mana sasaran utamanya adalah mahasiswa. Buletin ini tidak lain untuk mewadahi para mahasiswa didalam karya, baik ilmiah maupun pendapat mahasiswa tentang dunia kampus saat ini.
“Terbitnya buletin Al-Ijtihad ini adalah untuk menjadi landasan bagi mahasiswa yang tidak begitu mengetahui tentang bahanyanya paham radikal serta informasi terkini, dikarenakan buletin ini selalu mengikuti barita terupdate, sehingga dari karya-karya rekan dan rekanita. Dari hasil membaca dan musyawarah itulah IPNU IPPNU bisa memberikan pandangan dan informasi-informasi terkini terhadap mereka atas paham-paham dan berita-berita yang dapat menghancurkan para penerus Nahdlatul Ulama kedepannya,” tegasnya.
Zainur Rahman menambahkan PKPT IPNU-IPPNU UNUJA yang memiliki target untuk bisa melindungi mereka yang mudah terhasut dan terhanyut kedalam paham dan isu-isu yang tidak benar bisa tersampaikan lewat karya bagi mereka yang suka membaca.
“Karena buku-buku yang diserap mahasiswa tentu tidak selamanya baik. Mereka yang didasari rasa keingin tahuan dan dalam hal mencari jatidiri tentunya ingin melampaui diri mereka yang dulu. Oleh karena itu PKPT IPNU-IPPNU UNUJA mencoba melindungi mereka lewat karya setelah pengkaderan dan pengayoman,” pungkasnya. (mel/nis).