Reporter : Januar Fahmi
Editor : Diaz Octa
Sidoarjo, Kabarpas.com – Pengelolaan sampah di tingkat komunitas melalui Bank Sampah, pertama kali dilakukan sejak awal 2018 lalu di Desa Kludan, Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo.
Berbeda dengan Bank lain yang berupa bangunan permanen dan dilengkapi dengan pendingin ruangan, Bank Sampah di Desa Kludan tersebut, menempati halaman rumah milik ketua RT setempat yang berukuran kurang dari 12 meter persegi. (26/01/2019)
Di halaman rumah tersebut, tidak ada brankas yang berisi uang, tetapi berkarung-karung sampah yang telah dipilah. Sampah plastik, kertas, styrofoam, kardus dan kemasan botol minuman bekas pakai.
Gianto, Ketua RT 04/RW 01 yang juga selaku pengurus Bank Sampah Sedayu, menjelaskan bahwa konsep pengelolaan sampah seperti bank ini membuat masyarakat tertarik, apalagi mereka akan mendapatkan keuntungan secara ekonomi.
“Konsep bank sampah ini lahir karena kami melihat ada yang menarik dari konsep bank sampah. Kami coba untuk kolaborasi dengan BUMDES, ada buku rekening,” ujar Gianto.
“Selain penyelamatan lingkungan, ada konsep menabung. Kemudian biasanya bayar retribusi per bulannya. Kalau ini nabungnya sampah kembalinya uang,” imbuhnya.
Gianto juga menjelaskan, bahwa sampah akan ditimbang dan ditaksir nilainya sesuai harga di pasaran atau pengepul, lalu nilai uang itu yang akan dimasukan ke rekening nasabah. Nasabah tidak dapat langsung mengambil uang mereka, tetapi harus menunggu selama satu tahun.
“Konsepnya menabung, jadi uangnya dimasukan dulu ke tabungan, kalau sudah 1 tahun bisa diambil, selain itu agar nilainya juga lebih besar,” jelas Gianto.
Salah satu nasabah Imron Suyuti (31), menyatakan unsur pendidikan dalam Bank Sampah dengan melibatkan anak-anak untuk menjadi nasabah, sehingga mereka mendapatkan pemahaman untuk mengelola sampah sejak dini.
“Sebagai nasabah bank sampah memang ada manfaatnya. Pertama, untuk kebersihan lingkungan, untuk menambah uang saku untuk kebutuhan rumah tangga,” ujar Suyuti, salah seorang nasabah.
Selain menguntungkan nasabah, bank sampah dapat memperbaiki kondisi kesehatan lingkungan. Pasalnya, dahulu di sekitar jalan tersebut banyak sekali sampah, dan jumlah penyakit juga tinggi, tetapi bank sampah membuat masyarakat mengubah pemikiran mereka tentang sampah, dan akhirnya memperbaiki lingkungan. (jan/diz).