Reporter : Sam Demit
Editor : Memey Mega
Malang, Kabarpas.com – Penyesalan Siska , wanita kelahiran Tuban, 7 Juli 1997 ini, dituangkan dalam bentuk surat. Surat yang dibuat dengan bentuk print dan ditambahi tulisan tangan ini, ditujukan kepada pihak pondok pesantren. Surat tersebut dikirim melalui jasa ekspedisi pada Senin (18/2) lalu sebelum tertangkap.
“Surat dikirim beserta pengembalian uang sebesar Rp 146 juta. Sementara uang yang dicuri secara keseluruhan sebesar Rp 213 juta,” ungkap Gus Sani, sapaan akrab Ahsani F Rahman, cucu pendiri Ponpes Al Islahiyah.
Berikut tulisan isi surat penyesalan yang dibuat oleh Siska;
Assalamualaikum wr wb
Sebelumnya saya minta maaf atas kesalahan saya, saya minta maaf kepada seluruh pengasuh, pengurus, santri, dan semuanya.
Maaf saya tidak berani untuk mengembalikan ini secara langsung.
Saya minta maaf sekali.
Saya mohon untuk memaafkan saya dan kesalahan saya, saya tahu ini adalah perbuatan salah yang melanggar hukum, sepuntene.
Saya minta maaf kepada semuanya, tolong maafkan saya, agar saya bisa tenang.
Saya berjanji kepada panjenengan sedoyo dan Ya Allah, saya tidak akan melakukan hal ini lagi, dimanapun dan kapanpun, saya khilaf, saya salah, saya bodoh, saya minta maaf.
Saya mohon kepada panjenengan untuk memaafkan saya dan mencabut laporan di polisi dan menghapus semua foto dan video cctv, saya mohon, orangtua saya sakit, saya takut kalau orang tua tahu nanti terkena serangan jantung, saya mohon sekali pak yai dan bu nyai, maafkan saya yang bodoh telah melakukan kesalahan tersebut, maaf saya tidak memikir panjang apa yg saya lakukan, sepuntene, saya janji tidak akan mengulangi kesalahan ini, saya mohon untuk mencabut laporan ini.
Demi Allah saya berjanji kaleh njenengan dan ya Allah tidak akan mengulangi ini lagi, tolong maaf kan saya pak yai, saya takut pak yai, takut kaleh sedoyono, sepuntene.
Kulo ngertos pak yai tiang sae, kulo nyuwun pangapunten.
Saya mohon kaleh jenengan, untuk mencabut laporan dan menghapus foto dan vidio cctv, saya takut orangtua saya sakit semakin parah.
Kulo mohon pak yai lan bunyai.Kulu nyuwun pandongane pakyai lan bunyai untuk kulo bertobat, kuloa nyuwun ke ikhlasanipon panjenengan, kulo
nyuwun keridhoane panjenengan, kulo nyuwun pandongane jenengan.
Sepuntene kulo mboten cukup mntal ngadep marang njenengan, sepuntene kulo mboten wanton sowan dateng njenengan, kulo nyuwun pangapunten, bekmenawi kulo mati ben kulo tenang.
Sepuntene. Maturnuwun. Wassalamualaikum wr wb.
“Saya masih sekolah, saya masih ingin melanjutkan sekolah saya. Tolong pangapuntennya tolong jenengan cabut laporannya sepuntene,” sambung tulisan tangannya.
Kanitreskrim Polsek Singosari, Iptu Supriono, dikonfirmasi juga membenarkan. Ia mengatakan surat dan paketan pengembalian uang tersebut, setelah Siska berhasil ditangkap. Dalam paketan tidak disebutkan uang, melainkan makanan.
“Memang benar ada surat yang dikirimi, termasuk paketan makanan yang berisi beberapa uang pengembalian. Paketan dikirim hari Minggu, dan hari Senin sebelum paketan datang pelaku berhasil kami tangkap,” tegasnya. (dem/mey)