Reporter : Dita Lia
Editor : Memey Mega
Malang, Kabarpas.com – Berbicara budaya dan sejarah, Malang memang sangat kaya dengan warisan tersebut. Beberapa kawasan masih menyimpan sejarah yang luar biasa. Salah satunya kawasan Polowijen yang berada di Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
Nurseto Budi Santoso, politisi dari Partai Demokrat sangat mengapresiasi potensi di kawasan yang sekarang disebut Kampung Budaya Polowijen.
“Warisan leluhur yang ada di Polowijen membuktikan jika sejarah Polowijen perlu di apresiasi. Mulai dari kisah Ken Dedes dan Joko Lulo, serta kesenian topeng Malangnya. Khusus Ken Dedes hampir semua anak yang belajar sejarah pasti tahu nama Ken Dedes erat dengan sejarah kerajaan Singosari, ini merupakan potensi yang harus terus digali oleh warga sekitar dan pemerintah daerah,” terang pria yang akrab disapa Mas Seto tersebut saat berkunjung disalah satu rumah warga Polowijen beberapa waktu lalu, Jumat (8/3).
Di era digital ini, kreatifitas juga mempengaruhi perkembangan dari destinasi wisata, “Dan juga potensi yang ada saat ini harus di imbangi dengan kreatifitas,” imbuhnya.
“Kreatifitas itu adalah naluri dan insting. Saya dari dulu juga berkecimping di dunia kreatif. Apalagi istri saya kerjanya juga di dunia kreatif. Untuk itu saya pasti mendukung sesuatu yang kreatif. Saya harap di kampung budaya ini yang masyarakatnya juga kreatif mampu bersama-sama meningkatkan potensi yang ada,” ujarnya lagi.
Tidak hanya budaya dan sejarahnya saja, ternyata di Polowijen juga memiliki sentra industri keripik buah yang dipasarkan hingga ke Internasional, ” disini juga ada keripik yang di export hingga ke luar negeri dan banyak peminatnya. Ini juga merupakan potensi untuk mengembangkan UKM,” kata pria yang juga mencalonkan sebagai Anggota DPR RI dapil Malang Raya.
Dia berharap potensi- potensi seperti ini terus digali dan dikembangkan secara terpadu dengan perencanaan yang matang, sehingga mampu mendatangkan turis mancanegara dan meningkatkan perekonomian masyarakat. (dit/mey)