Reporter : Albar
Editor : Memey Mega
Malang, Kabarpas.com – Aksi Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Malang dan Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (Fri-West Papua) aksi mengancam Golput Pemilihan Presiden (Pilpres) dan menentukan nasib sendiri di depan Kantor Balaikota berakhir ricuh dan 8 orang diantaranya luka.
Aliansi menganggap bahwa Freeport adalah kapitalisme kelas dunia dan hadirnya Freeport bukan solusi kesejahteraan justru ancaman terhadap lingkungan dan masa depan. Menyelamatkan Papua salah satunya adalah melepaskan diri dan menentukan nasibnya sendiri.
Kendati saham Freeport 51,2% dikuasai Indonesia, AMP bersikeras untuk West Papua menentukan nasib sendiri. Bagi mereka kemerdekaan adalah hak segala bangsa, ungkap M (22) salah satu masa aksi
Aksi yang dilakukan didepan Kantor Balaikota Malang pada 7/4/19 dihadiri oleh puluhan masa dari AMP dan Fri-West Papua sempat dilarang oleh polisi namun masa aksi tetap menuju Kantor Balaikota dari lampu merah Bank BCA.
Beginilah kronologisnya
13. 40 beberapa massa aksi yg menuju ke Titik kumpul sempat di hadang oleh 1 Orang polisi. 14.00 massa aksi berkumpul di lampu merah Bank BCA dan siap long march ke Balaikota. 14. 20 menuju balaikota massa sudah diikuti oleh beberapa mobil Polisi dan Dalmas. 14.30 masa sampai di kantor Balaikota. 14.30 masa mulai melakukan orasi. 14.45 aksi mulai di profokator oleh salah satu oknum intelkam yang menyatakan bahwa poster Golput bisa ditindak sebagai kriminalisasi (sambil mengancam salah satu masa aksi). 14.46 sejumlah orang berpakaian preman datang dgn wajah ditutup Dan beberapa Ormas yang tidak diketahui. 14.48 masa dikeluarkan dari tali komando dan didorong ke pagar kantor balaikota dan dimaki, pukul , tendang , dorong , melempar sendal dan helm serta melempar air kopi Campur cabai rujak. 15.05 masa aksi dipaksa naik ke mobil Dalmas dan diturunkan di terminal 15.17 masa aksi mulai dibawah dan diturunkan di terminl landungsari.
Akibat pemukulan oleh oknum ormas tidak dikenal 8 orang yang tergabung dalam masa aksi mengalami luka di kepala dan dibeberapa bagian
Berikut adalah 8 korban akibat pemukulan oknum ormas tidak diketahui dan dikenal itu.
1. Cimeng Umur :21. Luka bibir bawah pecah, samping dagu, leher kepala, didekat telingah, pergelangan tangan luka
2. Najib, umur 22. Kepala darah kena.
3. Yesaya Umur 22. Luka hidung dalam picah, bibir dalam picah, dahi samping alis darah.
4. Melky, umur, 22, gigi depan patah, pipi bengkak.
5. Ida, Umur 21. Leher tercekik dengan benderah.
6. Anita, 19, luka kepala belakang memar dan pergelangan tangan lecet.
7. Lince, umur 20. Kepala darah
8. Sukur, umur 22. Ibu jari diinjak berdarah
“Sebagian masa aksi dipukul dan ditendang namun tidak ada luka atau memar”. Tutup M. (bar/mey)