Reporter : Kholid Andika
Editor : Titin Sukmawati
Sidoarjo, Kabarpas.com – PascaTraining of Trainer (ToT) yang berlangsung di SMPN 2 Sidoarjo beberapa waktu lalu, INOVASI (Inovasi untuk Anak Indonesia) Sidoarjo memberikan penguatan numerasi pada Kelompok Kerja Guru (KKG) di SDN Kedungpeluk 01, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Kegiatan ini bertujuan untuk mengimplementasikan materi yang telah didapatkan selama ToT, kepada para guru sekolah dasar tingkat awal yang berada di Gugus 3 Candi.
Sekitar 42 guru, baik laki-laki maupun perempuan menerima materi seputar numerasi khusunya pada modul 2, berkaitan dengan pembilangan. Dalam kegiatannya, para guru dibagi menjadi tigas kelas, yang ditempatkan di ruang kelas I, II dan V, SDN Kedungpeluk 01, Candi, Sidoarjo.
Kepala SDN Kedungpeluk 01, Candi, Sidoarjo, Rini Kuswiastuti mengatakan, KKG ini bertujuan untuk menambah pengetahuan di bidang pembelajaran, sebagai wadah untuk menampung aspirasi, memecahkan masalah di dalam kelas, baik kendala siswa dalam mengikuti materi maupun konsep serta bertemunya para guru untuk mengatasi masalah tersebut.
“Setelah kita mengikuti ToT kemarin, itu kita sampaikan kepada para guru. Di mana hasilnya akan diterapkan di sekolahnya masing-masing,” kata Rini kepada wartawan Kabarpas.com biro Sidoarjo.
Menurutnya, selama dirinya mengikuti kegiatan di INOVASI, banyak sekali manfaat yang dia dapatkan. Sehingga para guru dan siswa yang berada di sekolah semakin kreatif dalam proses belajar mengajar.
“Hasilnya, banyak guru yang senang dan terus merespon. Siswa menjadi berani berbicara, tidak malu, kritis dan ingin menjelaskan sesuatu tentang apa yang dialami siswa. Dampak di sekolah kami misalnya, banyak kreativitas siswa, misal sekolah lebih kelihatan asri dan banyak hiasan yang merupakan hasil karya siswa,” jelasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, materi bilangan yang diterima pada modul satu agak ruwet, karena masih mengawali. Namun, pada modul dua ini, sudah lancar karena sebelumnya sudah dipelajari. Sehingga saat dilanjutkan ke modul dua, para guru sudah sambung.
Dirinya berharap, agar para guru lebih berkarya lagi, jangan mengandalkan fasilitator daerah dan INOVASI saja. Akan tetapi lebih kreatif dan terus berkarya, serta tak berhenti untuk meneruskan apapun yang sudah didapatkan dari INOVASI.
Sementara itu, salah satu guru kelas I SDN Kedungpeluk, Candi, Nunung Kusrini menyatakan, sebagai guru dirinya merasa senang sekali. Karena anak-anak bisa lebih aktif dalam berhitung dan tidak lagi menjadikan pelajaran berhotung sebagai momok. Hal itu, setelah dirinya mendapatkan materi dari INOVASI.
“Sebelum mengikuti ini, anak anak masih kebingunan dalam berhitung. Tak hanya itu, pembelajaran juga terkesan kaku. Setelah mendapatkan banyak ilmu dari INOVASI, kami semakian kreatif untuk membuat model pembelajaran. Saya juga memanfaatkan kulit kupang dan biji asem dari kampung sendiri yang tak terpakai, kemudian kami jadikan sebagai alat hitung anak-anak. Dan hasilnya anak-anak semakin senang dan mampu berhitung,” ungkapnya.
Ia berharap, INOVASI terus melanjutkan programnya dan ke depan ada program lain seperti materi IPA. Jadi tidak hanya materi seputar literasi dan numerasi.
Kegiatan KKG ini diikuti oleh puluhan guru dari SDN Kedungpeluk 1, SDN Kedungpeluk 2, SDN Kalipecabean, SDN Kendalpecabean, SDN Balongdowo, SDN Balonggabus, SDN Ngampelsari, SDN Gelam 1, SDN Gelam 2, SD Kreatif The Naff dan SD Wedoroklurak. (lid/tin).