Jombang (Kabarpas.com) – Sejumlah kalangan warga Nahdliyin Pasuruan raya berharap agar NU ke depan bisa ke arah yang lebih baik. Disamping itu, ormas terbesar di Indonesia ini tidak terkontaminasi dengan adanya unsur politik ataupun dijadikan kendaraan politik oleh pihak pihak yang berkepentingan di dalamnya. Sehingga NU murni untuk kemaslakhatan ummat.
Pernyataan itu disampaikan oleh Ketua PCNU Kota Pasuruan, KH Halim Makhfud yang juga berharap agar ormas Islam terbesar itu kembali untuk membentengi Ulama.
Menurutnya siapapun yang dipilih oleh Muktamirin (sebutan bagi peserta Muktamar.red) dalam ajang Muktamar NU di Jombang ini adalah kader NU yang bisa membawa NU ke arah lebih baik.
“Kami berharap NU berjalan sesuai dengan harapan para Ulama yang mendirikan saat itu dan yang telah dirintis oleh para Ulama dulu, “ ucapnya kepada Kabarpas.com saat ditemui di lokasi acara Muktamar NU ke-33 di Jombang, Sabtu (01/08/2015).
Dikatakannya, NU sejak dulu sudah sebagai bentengnya para Ulama, sehingga apa yang menjadi harapan kalangan para Ulama, NU bisa mewadahinya dan tidak harus dikendalikan oleh satu golongan atau kelompok yang sengaja memanfaatkan lembaga tersebut.
Oleh karena itu, pihaknya berharap siapapun yang terpilih sebagai ketua Tanfidz atau Rois Syuriah agar bisa menjadi pempimpin yang punya kepedulian besar terhadap bangsa dan negara ini.
Masih kata Gus Halim, sebagai pemimpin agar bisa membawa NU sebagai ahluh sunnah wal jamaah jangan dibawa ke mana mana.
“ Contohnya sekarang banyak di Indonesia mulai muncul aqidah aqidah yang bertentangan dengan ahluh sunnah wal jamaah. Jangan dijadikan sebagai tempat aqidah impor dan kendaraan politik. Namun harus kembali ke khittah semula. Yakni NU lebih bisa jawab tantangan ke depan, “ ujarnya.
Yang harus diwaspadai lanjutnya, adanya unsur Wahabi yang dulu sangat ditentang oleh kalangan ahluh sunnah wal jamaah. Selain itu, saat ini banyak juga kelompok kelompok yang berhaluan syiah ada di Indonesia. Bahkan, telah mengkokohkan diri di Indonesia sebagai kelompok ahluh sunnah wal jamaah.
“Kami berharap agar hal itu bisa dibendung. Sebab yang terkena dampaknya adalah warga NU. Tak hanya itu liberal syiah juga perlu diwaspadai karena perbedaan prinsip, “ ucapnya.
Sementara itu, ketua PCNU Kabupaten Pasuruan, KH Sonhaji Abdushomad mengatakan jika pihaknya sangat berharap agar Muktamar di Jombang ini bisa menghasilkan keputusan yang terbaik untuk kepentingan ummat, bangsa, dan negara.
“Kami juga berharap agar hasil Muktamar ini, nantinya mampu menghasilkan program program yang baik demi kepentingan NU ke depan. Sebab keputusan Muktamar adalah keputusan yang terbaik, “ papar Gus Sonhaji sapaan akrabnya.
Menurutnya, saat ini banyak bermunculan soal perbedaan yang terjadi. Namun janganlah perbedaan ini memunculkan persoalan persoalan baru. Namun, agar bisa dijadikan momentum untuk menghormati satu sama lainnya. Gus Son mencontohkan soal sistem ahwa yang menjadi berita terhangat. Sebab biasa ada yang pro dan kontra. “ Namun insya Allah hangat di depan, dan akan reda di belakang dan tidak munculkan gejolak, “ imbuhnya.
Selain itu, ia juga berharap agar semua Muktamirin bisa menghormati semua keputusan yang telah diambil bersama sesuai dengan kesepakatan.
“Siapa saja yang nantinya dipilih sebagai Tanfidz dan Rois Syuriyah harus bisa menjalankan program program yang dihasilkan oleh Muktamar dan bisa menjalankannya hingga turun ke bawah. Hal inilah yang sangat diharapkan para warga NU di Kabupaten Pasuruan agar NU bisa lebih baik, “ pungkasnya. (ajo/uje).