Batu, Kabarpas.com – Situasi pandemi Covid-19 menjadi ujian berat bangsa ini. Menyebarnya Covid-19 yang masif di seluruh provinsi di Indonesia turut meruntuhkan ragam sendi-sendi kehidupan. Tidak hanya sisi ekonomi yang terkena imbasnya secara langsung melainkan juga sisi interrelasi kita sebagai manusia, demkian paparan yang disampaikan oleh Senator asal Kabupaten Pasuran Jawa Timur, Evi Zainal Abidin dalam Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan yang digelar di sebuah kawasan Wisata Kota Batu.
Menurut wanita berhijab yang pernah meraih Kabarpas Award 2019 ini, melalui ujian pandemi Covid-19 jika ditarik lebih dalam maknanya adalah Allah sedang mengingatkan atas perilaku manusia yang selama ini terkadang tidak memperhatikan kesehatan, dan pola makan tidak sehat.
“Kita ini “jarang” bersyukur atas besarnya manfaat matahari, padahal hal tersebut sangat sederhana. Dengan Covid-19 kita jadi tahu manfaatnya berjemur,” ujar senator Evi dengan eksperesi khasnya.
Evi juga mengatakan bahwa kondisi ini ragam persoalan sehari-hari perlu dicermati agar tidak terjadi gesekan-gesekan sosial yang dapat memicu terjadinya konflik sosial. Serta, ujian ini dapat menjadi momentum pemersatu untuk mempererat persatuan kesatuan dalam kebhinekaan.
Untuk itu, senator Evi meminta agar kebhinekaan dipahami sebagai sebuah kekuatan pemersatu bangsa. Kebhinekaan juga harus dimaknai sebagai sebuah keragaman yang mempersatukan, menerima perbedaan sebagai sebuah kekuatan, bukan sebagai ancaman.
“Kita harus bisa membuat perbedaan yang ada menjadi perekat persatuan. Sosialisasi 4 Pilar kebangsaan ini menjadi salah satu upaya kita untuk merawat perbedaan yang ada sehingga perbedaan itu tidak menjadi penyebab perpecahan di antara kita khususnya ditengah ujian pandemi Covid-19,” tegas senator yang akrab dipanggil Bunda EZA ini.
Meskipun pandemi ini terasa sangat berat bagi berbagai kalangan masyarakat, senator Evi berpesan agar setiap kejadian yang dihadapi, bisa diambil hikmahnya. Karena menurutnya pasti akan ada pelajaran yang dapat diambil sebagai bahan perbaikan diri.
“Setidaknya ada hikmah yang dapat kita petik dari ujian bencana non alam ini, yaitu pandemi ini merupakan cara Allah untuk menguji seberapa besar tingkat keimanan manusia dalam menghadapi setiap ujian yang diberikan,” terangnya.
“Serta hikmah lain yang pasti bisa diambil dari ujian Pandemi Covid-19 ini adalah melahirkan beragam perkembangan ilmu pengetahuan baru di bidang tekhnologi, kesehatan dan pastinya ilmu kedokteran,” sambungnya. (Dit/Mel).