Menu

Mode Gelap
Wujudkan Mimpi Pebasket Muda Jatim, MPM Honda Jatim Gelar Honda DBL 2023 East Java Series Dukungan Mas Dion Maju Cabup Pasuruan 2024 Kian Masif

Kabar Banyuwangi · 6 Sep 2021 09:29 WIB ·

Inspiratif, Wanita Cantik di Banyuwangi Ini Sulap Limbah Bungkus Semen Jadi Produk Bernilai Jual Tinggi


Inspiratif, Wanita Cantik di Banyuwangi Ini Sulap Limbah Bungkus Semen Jadi Produk Bernilai Jual Tinggi Perbesar

Banyuwangi, Kabarpas.com – SIAPA sangka kantong semen yang biasanya hanya jadi limbah bangunan yang tak jarang hanya berakhir di tempat sampah. Namun, di tangan kreatif warga Banyuwangi banyak kerajinan bernilai ekonomis tinggi berhasil dibuat. Mulai dari tas, dompet, sandal hingga payung semua dapat dibuat dari limbah bungkus semen.

Seperti halnya yang dilakukan oleh pengrajin cantik nan kreatif, Dessy Darwamati Setyaningutami (43) asal Kelurahan Kebalenan, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi. Melalui tangan kreatifnya ia menyulap limbah kantong semen menjadi sebuah produk bernilai jual tinggi.

“Tidak disangka ternyata usai diolah karakter dari kantong semen mirip sekali dengan produk dari bahan kulit. Bahkan, banyak teman-teman dan konsumen tidak menyangka bila produk yang saya buat berasal dari kertas semen,” kata Dessy sapaan akrabnya. 

Wanita berhijab dan ramah senyum ini menambahkan, dengan penambahan motif menggunakan teknik ecoprint membuat kesan produk menjadi lebih estetik dan elegan. Sama sekali tidak menimbulkan kesan norak meskipun hanya terbuat dari limbah. Bahkan, dia mengaku bila kerajinan buatannya ini cukup banyak diminati oleh masyarakat luar daerah hingga mancanegara.

“Saat ini saya juga masih mengerjakan pesanan dari Pakistan. Beberapa bulan lalu ada teman yang memesan dari daerah Jawa tengah, ada yang dari Jakarta. Untuk harga mulai dari seratus ribu hingga delapan ratus ribu rupiah, tergantung keunikannya,” terangnya.

Dessy mengaku bahwa untuk proses pengerjaan tidak Ia lakukan sendiri. Selain itu ia juga turut melibatkan masyarakat untuk terlibat dalam proses produksinya.

“Untuk bagian pemotongan bahan, proses ecoprint hingga finishing saya kerjakan sendiri. Namun untuk proses penjahitannya dilakukan oleh masyarakat. Jadi ya supaya dapat membagi rejeki, apalagi saat ini masih dalam suasana pandemi,” pungkasnya. (bht/pen).

Artikel ini telah dibaca 22 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Penyuluhan Progarm PTSL 2024 di Desa Kelir Mendapat Apresiasi Tokoh Masyarakat

13 Oktober 2023 - 17:45 WIB

Begini Cara Moeldoko dan FORSAS Asah dan Tumbuh Kembangkan Seni Musik Banjari di Kalangan Santri

3 Juli 2023 - 20:45 WIB

Tahun Politik, AMSI Jatim dan Polresta Banyuwangi Segera Bentuk Komite Komunikasi Digital

18 Februari 2023 - 06:11 WIB

Gubernur Khofifah Ajak Pemuda Terus Berinovasi dan Improvisasi Hadapi Ancaman Krisis Global

24 Agustus 2022 - 06:36 WIB

Matic Besar Honda PCX160 Hadir di Banyuwangi

13 Desember 2021 - 16:37 WIB

AMSI Jawa Timur dan Solopos Institute Gelar UKW Pertama di Banyuwangi

5 November 2021 - 14:51 WIB

Trending di Kabar Banyuwangi