Oleh: Fudzcha Putri Jazilah MM, S.Sos., M.Si, (Alumni Mahasiswa HI, Universitas Jember/Alumni Mahasiswa Kajian Wilayah Jepang, Universitas Indonesia, dan TA Anggota DPD RI).
KABARPAS.COM – DALAM acara pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia hari ini, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato yang mengesankan. Ia mengungkapkan rasa terima kasih kepada para presiden RI terdahulu, kepala negara, dan Utusan Khusus dari berbagai negara yang hadir, dengan menyebutkan nama-nama tamu negara secara lengkap. Selain itu, Prabowo juga menyoroti isu-isu global yang mendesak.
Dalam pidatonya, Prabowo menekankan luasnya jaringan diplomasi internasional yang telah dibangun oleh Indonesia. Kehadiran para pemimpin dunia mencerminkan pengakuan terhadap peran strategis Indonesia di panggung global. Ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya menjadi pusat diplomasi di Asia Tenggara, tetapi juga diakui dalam isu-isu internasional yang lebih besar.
Prabowo memberikan penghormatan khusus kepada semua mantan presiden Indonesia, yang dianggap memiliki kontribusi besar terhadap perkembangan dan kemajuan negeri ini. Ia menyatakan “Setiap pemimpin yang pernah memimpin negara ini telah memberikan bagian dari visi dan dedikasi mereka untuk Indonesia. Kontribusi mereka adalah landasan bagi perjalanan kita ke depan.”
Selain itu, Prabowo secara tegas mengangkat isu Palestina, mengajak semua negara untuk bersatu dalam mendukung hak-hak rakyat Palestina. Ia menekankan pentingnya kerja sama internasional untuk mencapai perdamaian dan keadilan.
Pidato ini tidak hanya mencerminkan sikap Indonesia sebagai negara yang peduli terhadap isu-isu global, tetapi juga menegaskan komitmen untuk menjalankan diplomasi yang proaktif dan inklusif. Dengan merangkul semua mantan presiden dan para pemimpin dunia, Prabowo mengajak kita semua untuk bersatu dalam menghadapi tantangan di depan.
Penguatan hubungan bilateral dengan negara-negara besar juga dapat menjadi poin penting, mengingat posisi strategis Indonesia sebagai negara dengan populasi terbesar di Asia Tenggara. Keseluruhan, pidato ini dapat mencerminkan visi Indonesia yang berperan aktif dalam menciptakan perdamaian dan stabilitas global.
Terakhir, yang paling berkesan bagi saya bahwa Beliau dapat menekankan pentingnya diplomasi yang proaktif dalam menjaga kedaulatan dan kepentingan nasional, terutama dalam konteks geopolitik yang semakin kompleks. (***).