Jakarta, Kabarpas.com – Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris memimpin langsung rombongan untuk melakukan koordinasi hibah dan pengelolaan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Bromo Tengger Semeru (BTS) Terminal Wisata Seruni Point dan Jembatan Kaca (Tahap I) dan Gerbang Wisata Sukapura (Tahap IV).
Hal ini dilakukan sebagai upaya percepatan pengelolaan kawasan wisata Bromo di Kabupaten Probolinggo. Langkah strategis ini menjadi bukti keseriusan Pemkab Probolinggo dalam menjadikan pariwisata sebagai pilar utama pembangunan daerah serta membuka ruang luas bagi investasi yang inklusif dan berkelanjutan.
Kunjungan Bupati Haris dan rombongan di Gedung Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Republik Indonesia di Jakarta ini diterima Sekretaris Direktorat Jenderal (Sesditjen) Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum RI Riono Suprapto didampingi Direktur Bina Penataan Bangunan Dirjen Cipta Karya Kementerian PU RI Cakra Nagara dan segenap jajaran Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PU RI.
Turut mendampingi Bupati Haris, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto, Inspektur Imron Rosyadi, Kepala Bapelitbangda M. Sjaiful Efendi, Kepala BPPKAD Kristiana Ruliani, Kepala Disporapar Heri Mulyadi dan Kepala Bagian Hukum Adhy Catur Indra Bawono.
Dalam pertemuan tersebut, Kementerian PU menyerahkan dokumen hibah dan Berita Acara Serah Terima (BAST) proyek KSPN BTS Tahap I (Terminal Wisata Seruni Point) kepada Bupati Haris. Di sisi lain, Pemkab Probolinggo juga menyerahkan surat percepatan hibah dan permohonan pinjam pakai proyek BTS Tahap IV Gerbang Wisata Sukapura (GWS).
Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan dan sinergi yang telah terjalin selama ini dengan pemerintah pusat. Selesainya pembangunan proyek KSPN BTS Tahap I berupa Terminal Wisata Seruni Point membuka peluang besar untuk menggaet investor.
“Alhamdulillah, beberapa investor telah menunjukkan minat untuk bekerja sama dalam pemanfaatan aset di kawasan Terminal Wisata Seruni Point. Harapannya, kerja sama ini akan mendorong peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ke kawasan Gunung Bromo, yang secara langsung akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi lokal dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Probolinggo,” katanya.
Bupati Haris juga melaporkan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo telah mulai mengoperasikan kawasan Gerbang Wisata Sukapura (GWS) sejak tanggal 4 Desember 2024 secara terbatas.
“Area ini kini menjadi ikon baru di pintu masuk kawasan Bromo dengan konsep pasar sayur modern, pusat oleh-oleh, UKM dan ekraf (ekonomi kreatif). Harapannya agar proses hibah bisa segera dipercepat sehingga kami dapat lebih mengoptimalkan potensi yang berada di kawasan tersebut serta akan meningkatkan perekonomian khususnya masyarakat sekitarnya dan Kabupaten Probolinggo pada umumnya,” jelasnya.
Lebih lanjut Bupati Haris menambahkan dengan sinergi kuat antara pemerintah daerah dan pusat, pengembangan destinasi wisata seperti Bromo tidak hanya berdampak pada Kabupaten Probolinggo, tetapi juga mendukung target pembangunan nasional di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Sementara Sesditjen Cipta Karya Kementerian PU RI Riono Suprapto mengungkapkan bahwa proses verifikasi hibah proyek Tahap IV Gerbang Wisata Sukapura masih berlangsung, namun pihaknya akan membantu agar proses tersebut bisa dipercepat.
“Sebab Pemerintah Kabupaten Probolinggo sudah berkeinginan untuk mengoptimalkan potensi perekonomian di wilayah sekitar dan Kabupaten Probolinggo pada umumnya. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah pusat untuk mendukung pengembangan kawasan wisata unggulan di daerah,” ujarnya. (len/ian).