Jember, Kabarpas.com – Baru satu bulan menjabat sebagai Bupati Jember, Muhammad Fawait langsung tancap gas. Dalam kurun waktu satu bulan tiga belas hari, berbagai program prioritas mulai dijalankan.
Selain menuntaskan implementasi Universal Health Coverage (UHC) di Kabupaten Jember, Fawait juga membentuk Unit Reaksi Cepat untuk mempercepat proses pengaspalan jalan di sejumlah ruas jalan di Kabupaten Jember.
Langkah-langkah cepat ini menjadi bagian dari strategi awal pemerintah kabupaten untuk menjawab berbagai persoalan dasar masyarakat. Tidak hanya infrastruktur, Fawait juga membentuk lima kelompok kerja (pokja) strategis yang menyasar bidang sosial, pendidikan, pertanian, hingga pemberdayaan ekonomi warga.
Verifikasi Data Warga Kurang Mampu
Pokja pertama fokus pada verifikasi data warga kurang mampu. Tim ini dipimpin oleh Dinas Sosial dan melibatkan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD). Tujuannya adalah menyisir ulang dan memutakhirkan data penerima bantuan agar lebih akurat dan tepat sasaran.
”Kami ingin seluruh bantuan sosial benar-benar diterima oleh mereka yang berhak, dan disalurkan secara terhormat serta mudah diakses,” kata Fawait.
Insentif Guru Ngaji
Pokja kedua menangani validasi calon penerima insentif guru ngaji. Pemerintah daerah berkomitmen agar pemberian insentif dilakukan lebih manusiawi, tanpa proses berbelit. Pokja ini dibentuk hingga tingkat kecamatan dan melibatkan organisasi kemasyarakatan setempat.
“Ke depan, guru ngaji tidak perlu lagi antre. Insentif harus diberikan secara layak dan bermartabat,” ujar Fawait.
Beasiswa Mahasiswa
Pokja ketiga menangani validasi data penerima beasiswa. Pemkab Jember menargetkan 20.000 mahasiswa bisa menerima bantuan pendidikan ini. Berbeda dari tahun sebelumnya yang hanya mencakup pembayaran UKT (Uang Kuliah Tunggal), tahun ini beasiswa juga mencakup biaya hidup.
Langkah ini, menurut Fawait, merupakan bentuk nyata dari komitmen pemerintah dalam mendorong peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM) melalui akses pendidikan tinggi.
Pupuk Subsidi
Pokja keempat bekerja untuk menjamin distribusi pupuk subsidi agar tepat sasaran. Program ini menyasar petani kecil yang selama ini mengalami kesulitan dalam mengakses bantuan pemerintah di sektor pertanian.
Koperasi Merah Putih
Pokja kelima bertugas menyiapkan pendirian Koperasi Merah Putih di tingkat desa yang merupakan program dari pemerintah pusat. Koperasi itu dirancang sebagai wadah penguatan ekonomi masyarakat berbasis gotong royong. Kepala desa dan elemen masyarakat lokal akan dilibatkan secara aktif dalam proses pendiriannya.
“Koperasi adalah identitas kita, kami berkomitmen ke depan koperasi bisa diperuas sehingga dapat memberi manfaat pada masyarakat,” katanya.
Dengan lima pokja strategis ini, Fawait berharap pondasi awal pembangunan Jember dapat ditata secara sistematis, menyentuh kebutuhan dasar warga, dan mendorong keterlibatan aktif seluruh elemen masyarakat. (dan/ian).