Menu

Mode Gelap
Wujudkan Mimpi Pebasket Muda Jatim, MPM Honda Jatim Gelar Honda DBL 2023 East Java Series Dukungan Mas Dion Maju Cabup Pasuruan 2024 Kian Masif

Ruang Sastra · 24 Apr 2016 18:51 WIB ·

Pengalaman Pertama Seorang Caddy (Bag-1)


Pengalaman Pertama Seorang Caddy (Bag-1) Perbesar

Oleh: Fajar Dwi Putra

(Kabarpas.com) – PAGI
ini aku merapikan tempat tidurku, hari ini adalah hari pertama aku pelatihan menjadi Caddy, sebuah pekerjaan yang sebelumnya tidak pernah aku bayangkan sama sekali.
Pekerjaan ini aku dapatkan setelah melalui beberapa macam tes, akhirnya aku lolos tes yang terakhir. Dan aku sendiri sudah mencoba cari informasi apa sih sebenarnya Caddy itu.

Berbagai pernyataan muncul tentang Caddy, bagaimana ia harus bekerja, melayani para suplayer, dan yang pasti katanya jadi Caddy itu uangnya banyak, tapi juga sebanding dengan kabar miring tentang pekerjaan ini, awalnya aku berfikir lagi, apa aku akan tetap mengambil pekerjaan ini atau aku coba mencari pekerjaan lain.

Sebelumnya aku tidak pernah sama sekali tau tentang olahraga Golf, yang aku tau olahraga ini adalah olahraga orang berduit, begitu kata orang-orang. Semuanya sudah siap, tas, buku, pena, serta peralatan yang aku butuhkan, semuanya sudah aku masukkan ke dalam tasku.

“Hmmm apalagi ya kira-kira yang masih perlu dibawa”

Hari ini aku masuk pelatihan pukul delapan, makanya aku sudah siap-siap dari jam 5 subuh tadi, aku takut ada yang masih kurang nanti, maklum saja ini adalah pengalaman pertamaku bekerja. Dan aku harus mengirimkan surat untuk Ibu. Nanti disana aku pasti akan kenal dengan teman-temanku, aku akan punya teman baru. Sekilas tentang Caddy menjadi bekal aku melangkah menuju tempat pelatihan pagi ini.

Aku berjalan menuju ujung gang, menunggu bus yang akan mengantarkanku menuju tempat pelatihan. Tempatnya sih lumayan agak jauh dari kosanku, yaaa sekitar 30 menit perjalanan jika ditempuh dengan menggunakan bus kota.

Jakarta pagi ini sungguh cerah, seperti apa yang aku rasakan, aku mengikuti kemana arah bus pagi ini, aku bilang sama kondektur bus bahwa aku turun halte saja, nanti aku tinggal jalan menuju tempat pelatihan. Ramai orang-orang di Jakarta membuat suasana semakin riuh, suara mobil dan kendaraan lain menambah semangat pagi ini. Aku ngak boleh telat, ini hari pertama aku pelatihan.
Suara kondektur memecah lamunanku

“Mbak sudah sampai halte!”
“Oh iya bang” kataku singkat”
Aku langkahkan kakiku menuju sebuah hotel besar, hotel di tengah kota Jakarta, aku masuk melewati beberapa sequrity, mereka menyapaku ramah”
“Selamat pagi ibu” sapanya.
Aku hanya melemparkan senyuman.
“Kemana tempat pelatihan Caddy?” tanyaku pada salah seorang sequrity.
“Ibu masuk saja, informasi ada di loby”

Mataku tak henti-hentinya menatap sekeliling tempat ini. Tempatnya bisa dikatakan mewah, dipinggiran kota jakarta, dimana dari sini bisa melihat semua pemandangan. Aksesnya tak cukup sulit, jika dari kosanku hanya sekali jalan dengan bus jurusan jakarta selatan, sudah sampai. Aku masuk melalui pintu utama loby. Aku melemparkan pandangan ke seluruh penjuru ruangan.

“Pagi mbak, pelatihan untuk Caddy ada dilantai berapa ya?”
“Kalau boleh tau, atas nama siapa?” jawab petugas receptionist dengan ramah.
“Aira…”jawabku
“Aira Elliana??”
“Iya benar”
“Oh…silahkan tunggu dulu, pelatihan akan dimulai tepat jam 8 pagi”

Aku melihat jam tanganku, masih pukul 8 kurang 15 menit. Aku duduk di sofa merah tak jauh dari meja receptionist. Mataku terus berwisata, memanjakan setiap pemandangan dengan suasana yang belum pernah aku temui. Lalu lalang orang di loby hotel semakin membuatku penasaran, sebenarnya apa sih pekerjaan ini, dan kenapa harus diadakan di hotel. Lalu, mana lapangan Golf nya? Oh ini to Jakarta, gedung bertingkat dan hotel yang mewah…hmmm mungkin benar tentang predikat Jakarta yang surganya dunia, tapi aku belum melihat kenikmatan itu.

Kalau aku berfikir sebelumnya, bahwa hotel tempat pelatihan ini termasuk kelas tinggi, semuanya serba mewah. Bahkan kalau aku boleh mengimajinasikan pikiranku, maka aku akan melukiskan ini menjadi sebuah hotel paling mewah yang pernah aku temui. Aku menoleh ke arah kiri, ada sosok perempuan cantik sedang sibuk menulis sesuatu, rambutnya dibiarkan tergerai panjang sebahu.

Dengan celana jins warna biru muda, ia nampak sangat cantik, bahkan sekilas aku minder dengan penampilannya. Saking sibuknya dengan tulisannya, sampai-sampai tak menghiraukan apa yang sedang terjadi di sekelilingnya. Aku mencoba untuk menyapanya.

“Hallo..ikut pelatihan juga?” sapaku.
“Hallo heyy..iya” jawabnya dengan ramah.
“Aku Aira” kamu?
“Aku Petra..Petra Patricia”

Inilah orang pertama yang menjadi teman pertamaku, orangnya asyik, meski kelihatan jutek tapi setelah ngobrol nyambung juga. Petra ikut sebagai Caddy karena memang keinginannya sudah lama katanya.

“Kamu ikut pelatihan sebagai Caddy kenapa Pet??” tanyaku.
“Caddy adalah sebuah pekerjaan yang sudah lama aku inginkan” kalau kamu?
“Aku ngak tau awalnya Caddy itu seperti apa, yang aku tau Caddy itu ya kerjanya di lapangan Golf”
“Hahahaha…itu doang?”
Aku mengangkat bahuku sambil menatap Petra.
“Trus…???”
“Ntar deh aku kasih tau, yukk dah masuk” ajak Petra.

Aku menghela nafas panjang karena masih ada pertanyaan yang mengganjal. Mau tak mau. Aku berjalan menuju sebuah ruangan besar, yaaa semacam auditorium kampus lah. Perhatianku sudah mulai tertuju kepada gadis-gadis cantik. Hmmm sejenak aku terdiam memikirkan betapa kalah jauhnya aku dibanding mereka, mereka pasti anak orang kaya, dan tentunya mereka lebih berpengalaman dibanding aku, yaaa minimal pernah dekat dengan pekerjaan ini, tapi kalau mereka pernah dekat kenapa harus ikut pelatihan pikirku?
_________________________________________________
*Setiap Minggu Kabarpas.com akan memuat rubrik khusus “Ruang Sastra”. Bagi Anda yang memiliki karya sastra, baik berupa cerita bersambung (cerbung), cerpen maupun puisi. Bisa dikirim langsung ke email kami: redaksikabarpas@gmail.com. Untuk setiap karya yang dimuat dalam rubrik “Ruang Sastra” akan mendapatkan merchandise menarik dari Kabarpas.com.

Artikel ini telah dibaca 1,805 kali

Baca Lainnya

Sang Pemenang

8 Desember 2024 - 19:55 WIB

Pasrah Menanti

28 Januari 2024 - 22:38 WIB

Senyummu

21 Mei 2023 - 20:34 WIB

Kekasih…

20 Maret 2022 - 23:56 WIB

Syahdunya Malam Tahun Baru

2 Januari 2022 - 01:27 WIB

Membersamaimu dengan Ikhlas Part-2

19 Desember 2021 - 21:53 WIB

Trending di Ruang Sastra