Oleh : Agus Riyanto, (Kabiro Kabarpas Trenggalek).
Trenggalek,kabarpas.com-Arah koalisi partai politik menyambut Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) tahun 2024 bisa disebut masih buram. Baru PDI-P yang sudah memastikan mengusung kader terbaiknya Mochamad Nur Arifin sebagai bakal calon bupati.
Sementara itu, parpol-parpol lain belum munculkan jagonya untuk tampil di pesta demokrasi 5 tahun-an ini. Tak terkecuali PKB bisa memberangkatkan sendiri.
Padahal, sekarang ini sudah memasuki pekan terakhir bulan Juni. Tentu saja situasi ini semakin membuat petahana sekaligus kader PDI-P semakin nyaman untuk kali kedua melenggang ke Pendopo Manggala Praja Nugraha Trenggalek.
Kalangan parpol diketahui masih melakukan konsolidasi internal hingga koordinasi dengan pengurus pusat.
Menariknya, tiket utuh PKB pada pileg beberapa waktu yang lalu, dengan bisa mengusung bacabup sendiri hingga sekarang belum juga ada kejelasan. Bahkan, nama-nama kadernya yang diusulkan ke DPP hanya sebatas wacabup.
Tak hanya itu, parpol-parpol lain juga masih kesulitan menemukan jagonya untuk diusung pada pilkada November mendatang. Sekali lagi, ini sangat-sangat menguntungkan petahana. Terus dibiarkan diatas angin.
Tentu saja ini semakin menyulitkan untuk menentukan arah koalisi. Bisa dibayangkan, jika saja parpol-parpol belum menemukan jago, sangat mungkin akan memilih berkoalisi dengan PDI-P yang mengusung petahana.
Jika saja situasi seperti ini bertahan hingga pelaksanaan Pilkada, tentu ini sebuah tamparan bagi parpol-parpol yang ada di Trenggalek. Sehingga, akan menjadi preseden buruk dalam dunia percaturan politik di Trenggalek.
Sekedar mengingatkan, berikut perolehan kursi pada pileg Februari yang lalu.
1.PDI-P 13 kursi
2.PKB 11 kursi
3.PKS 6 kursi
4.Golkar 5 kursi
5.Gerindra 4 kursi
6.Demokrat 3 kursi
7.Hanura 2 kursi
8.PAN 1 kursi
PDI-P dan PKB tetap merajai dalam perolehan kursi dan unggul telak dari parpol lainnya. (***).