Pasuruan, Kabarpas.com – MS mengaku melakukan aksi penjambretannya karena dampak dari pandemi covid-19, sehingga membuat pekerjaanya sebagai tukang peras susu sapi sepi.
Selain itu, meski belum genap satu tahun ia melakukan aksi penjambretan. Namun, sudah sebanyak 25 kali ia melakukan aksi penjambretan ini.
“Saya memilih korban perempuan karena mereka tidak bisa ngejar,” ucap pelaku MS saat di Mapolres Pasuruan Kota, Senin (18/1/2021).
Untuk lokasi yang digunakan oleh pelaku melakukan aksi penjambretan hampir sebagian besar di wilayah hukum Polres Pasuruan Kota. Di antaranya yaitu meliputi Terminal Baru Blandongan, Desa Tambakrejo, Desa Sidogiri, Desa Sambirejo, Jembatan Timbang Rejoso, Desa Arjosari, Desa Kemantren, Desa Kedungbako, dan kawasan bekas pabrik Patal Grati.
Seperti dikabarkan sebelumnya, Sat Resmob Polres Pasuruan Kota berhasil membekuk pelaku penjambretan spesialis emak-emak. Dari dua orang pelaku yang ditangkap, satu diantaranya terpaksa ditembak dengan senjata timah panas, karena melawan petugas saat akan ditangkap. (yon/tin).