Pasuruan (Kabarpas.com) – Musim kemarau berkepanjangan yang berdampak pada kekeringan di sejumlah daerah. Membuat prihatin sejumlah pihak, salah satunya seperti yang dilakukan oleh sejumlah santri dari Yayasan Raudlotul Mustariyah, di Kelurahan Trajeng, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan yang menggelar shalat Istisqo (shalat minta hujan.red).
Untuk diketahui, saat ini kemarau panjang juga mengakibatkan kebakaran hutan di gunung-gunung di Pulau Jawa maupun kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan. Di Pasuruan sendiri, hutan di Pegunungan Arjuna-Welirang-Ringgit, Pegunungan Bromo-Tengger-Semeru dan Pegunungan Penanggungan, beberapa kali terbakar. Diperkirakan luasan lahan yang terbakar sekitar 700 hektar dari ketiga pegunungan tersebut.
“Berbarengan dengan peringatan Hari Santri Nasional ini, kami punya cara tersendiri yaitu dengan menggelar Shalat Istisqo. Yakni, memohon kepada Allah SWT agar diturunkan hujan. Karena saat ini kan sedang memasuki musim kemarau. Sehingga ada baiknya kami mengajak para santri untuk melaksanakan shalat istisqo’ ini,” ujar Ustadzah Ummu Salamah, salah satu penggasuh di yayasan tersebut kepada Kabarpas.com. Kamis, (22/10/2015).
Menurutnya dengan turunnya hujan, diharapkan kemarau panjang yang saat ini berlangsung di sejumlah daerah akan segera berakhir.
“Warga sudah mengalami krisis air bersih dan lahan-lahan pertanian tidak bisa ditanami lagi. Untuk itu dengan turunnya hujan, maka kebakaran hutan di gunung-gunung bisa segera padam,” pungkasnya. (ajo/abu).