Reporter : Arie
Editor: Ian Arieshandy
Madiun, Kabarpas.com – Menjelang bulan suci Ramadan, tradisi nyekar ke Makam leluhur, kerabat, dan keluarga sudah dilakukan beberapa hari menjelang ramadan. Tradisi Ini memberikan berkah tersendiri bagi penjual bunga tabur atau bunga setaman. Berkah tradisi nyekar itu dirasakan oleh para pedagang bunga di Pasar Sleko, Kota Madiun.
Supleyer Bunga Mawar Merah dari Solo, Yatmi mengatakan bahwa bunga mawar merah satu petuk atau satu paket dijual dengan harga Rp 700 ribu, yang biasanya dibeli oleh pedagang bunga untuk dijual ecer. Harga tergantung ketersedian bunga dari petani, ia mendapatkan bunga mawar dari lereng gunung Unggaran, pasar bunga Bandungan, Kabupaten Semarang.
Penjual Bunga Sekar Musiman, Parti mengatakan jelang ramadan banyak masyarakat yang membeli bunga sekar, ia menjual satu tas kresek kecil seharga Rp 5 ribu dan Rp 40 ribu untuk satu paket nampan yang terdiri dari bunga mawar dan kenanga.
Ia mengaku, sehari bisa mendapatkan omzet kotor Rp 900 ribu. Hal yang sama juga disampaikan oleh Kasmiyati bahwa jelang ramadan pembeli bunga sekar meningkat, ia menjual bunga sekar satu paket kresek kecil Rp 5 ribu dan paket nampan Rp 20 ribu – Rp 25 ribu.
Pembeli Bunga, Suharti memaklumi naiknya harga bunga sekar jelang ramadan, Ia membeli 3 nampan dengan harga Rp 50 ribu.
Satu bungkus bunga terisi macam-macam jenis bunga yang dijual untuk ditaburi ke atas makam, seperti mawar merah, kenanga, daun pandan yang diiris tipis-tipis. Para pedagang memprediksi puncak pembeli bunga sekar akan terjadi sehari menjelang puasa ramadan, dan akan kembali ramai pembeli bunga sekar jelang dan saat hari raya Idul Fitri tiba. (Ar/Ian).