Probolinggo, Kabarpas.com – Dalam upaya mendorong gaya hidup sehat dan budaya aktif di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN), Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris memimpin langsung kegiatan Semarak Bike to Work berupa gerakan bersepeda bersama pada Jumat (11/4/2025) pagi.
Semarak Bike to Work ini dimulai dari Pendopo Prasaja Ngesti Wibawa Kabupaten Probolinggo di Kota Probolinggo dan berakhir di Kantor Bupati Probolinggo di Kota Kraksaan.
Turut mendampingi Bupati Haris dalam kegiatan ini adalah Kapolres Probolinggo AKBP Wisnu Wardana bersama sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), para camat serta pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo. Rute yang ditempuh melintasi jalan nasional Probolinggo – Kraksaan, sambil sesekali berhenti menyapa pelajar yang sudah menunggu di pinggir jalan.
Tidak sekedar bersepeda, kegiatan ini juga diwarnai dengan aksi sosial. Dimana Bupati Haris dan rombongan sempat meninjau pelayanan kesehatan di Puskesmas Gending. Setibanya di garis akhir, para peserta disambut dengan layanan pemeriksaan kesehatan gratis dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo.
Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris mengatakan kegiatan ini merupakan kelanjutan dari gerakan Genggong Go Green yang sebelumnya telah dicanangkan. Lewat program Bike to Work, Pemerintah Daerah ingin menanamkan kebiasaan positif di lingkungan ASN serta masyarakat umum, khususnya dalam hal menjaga kesehatan dan mengurangi ketergantungan terhadap kendaraan bermotor.
“Ini bagian dari upaya membangun budaya kerja yang sehat. Kita dorong teman-teman ASN untuk terbiasa datang ke kantor dengan bersepeda. Ini juga sekaligus melawan budaya mager (malas gerak),” ungkapnya.
Tak hanya ASN, Bupati Haris juga berharap gerakan ini bisa merambah ke kalangan pelajar. Menurutnya, membiasakan anak-anak untuk bersepeda ke sekolah bisa memberikan manfaat besar, terutama dalam hal perkembangan motorik dan keseimbangan otak kanan dan kiri.
“Saat ini banyak pelajar yang sudah terbiasa diantar atau bahkan membawa sepeda motor sendiri ke sekolah, yang dinilainya kurang aman. Kita tidak memaksakan, tapi harapannya ini bisa jadi budaya. Budaya aktif bergerak, olahraga dan tentunya menjaga lingkungan,” pungkasnya. (len/ian).