Reporter : Cahyo
Editor : Memey Mega
Malang, Kabarpas.com – Pembangunan berkelanjutan sangat penting untuk diterapkan di pemerintahan karena dapar memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang.
Hal tersebut tentu menjadi perhatian khusus dan menjadi topik bahasan dalam kegiatan International Open Forum (IOF), Towards World Sustainability in Excellence, yang digelar selama 3 hari (28-30) Oktober 2019 di Bali yang dihadiri peserta dari 15 Negara Sahabat
Dalam definisinya, terdapat tiga komponen utama dalam pembangunan berkelanjutan yaitu Ekonomi, Sosial dan Lingkungan Hidup atau biasa disebut sebagai
triple bottom line.
“Ketiga hal tersebut tidak
boleh ada satupun yang dikorbankan dalam menjalankan pembangunan, harus seiring berjalan,” ujar Ridwan Hisjam, Pimpinan DPR RI Komisi VII saat menyampaikan pidato pembukaan bersama Kepala Badan Sertifikasi Nasional Prof.Bambang.
Perusahaan sebagai entitas bisnis memiliki potensial yang besar dalam menjalankan perannya untuk pembangunan berkelanjutan, “Dalam menjalankan usahanya perlu memiliki strategi dan kegiatan bisnisnya untuk memikirkan pemenuhan kebutuhan perusahaan dan pemangku kepentingan
saat ini dengan tetap senantiasa memperhatikan perlindungan lingkungan hidup, mempertahankan, dan meningkatkan sumber daya manusia dan alam yang akan dibutuhkan di masa depan,” imbuhnya.
“Dan pemerintah juga punya PR yang amat penting dalam mengentaskan kemiskinan. Untuk itu diperlukan keseimbangan,” lanjutnya.
Kita sudah tidak perlu ragu lagi didalam pelaksanaannya karena sudah ada ISO 26000 yang menjadi acuan pemangkuan kepentingan didalam pelaksanaan CSR di Indonesia.
Apalagi, pandangan hidup bangsa Indonesia adalah GOTONG ROYONG, sehingga menjadi semangat yang sudah membumi dan mudah dimaknai oleh semua komponen masyarakat.
“Dan yang sangat penting adalah para pelaku ekonomi bisnis, baik pelaku bisnis yang sudah sangat besar sampai dengan usaha menengah dan mikro. Model gotong royong dan kebersamaan ini akan jadi landasan kerja dalam memantapkan hubungan antara
perusahaan dengan lingkungan dan masyarakat di jalur yang tepat ke depan,” tutup politisi Partai Golkar tersebut. Hadir juga menjadi nara sumber Muhammad Rudy COO PT KALTIM PRIMA COAL yang telah konsisten menjalankan CSR sejak awal.