Reporter : Ajo
Editor : Agus Hariyanto
Pasuruan, Kabarpas.com – Pelantikan anggota DPRD Kota Pasuruan, yang berlangsung di Jalan Balai Kota (selatan) Gedung DPRD Kota diwarnai dengan aksi demo, yang dilakukan massa tergabung dalam Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) dan Aliansi Mahasiswa Kota Pasuruan (AMKP).
Aksi sempat diwarnai ketegangan antara pendemo dengan petugas keamanan yang berjaga di area pelantikan anggota DPRD Kota Pasuruan periode 2019 -2024. Pasalnya, para pendemo memaksa bergeser ke gedung DPRD yang berjarak sekitar 50 meter.
Bahkan, petugas keamanan berusaha mencegah massa masuk area gedung DPRD, di antaranya dengan membujuk puluhan pendemo untuk segera menghentikan langkahnya agar tidak memaksakan menuju ke arena pelantikan wakil rakyat itu.
Namun, mereka masih tetap saja berupaya dan mencoba menerobos blokade aparat keamanan dari Mapolres Pasuruan Kota. Tak selang berapa lama, adu mulut terhenti. Puluhan pendemo mundur setelah salah satu di antara mereka meminta barisan yang berada di balik baliho aksi tersebut mundur.
Demo dua massa ini dilakukan untuk memberikan pesan moral kepada anggota DPRD Kota Pasuruan periode 2019-2024 yang tengah dilantik. Sejumlah tuntutan dari pendemo ini, di antaranya yaitu meminta anggota dewan yang baru dilantik itu bekerja secara profesional.
Selain itu, mereka juga mendesak anggota dewan menjaga kehormatan hingga menjunjung supremasi hukum. Serta dewan harus mampu mendorong pembangunan yang berkeadilan.
Selain berorasi, para pendemo juga sambil membawa spanduk dan poster ini, menagih janji manis anggota DPRD saat berkampanye,
“Kami datang ke sini untuk menagih janji-janji kampanye mereka,” ujar Ahmad Ghozi, koordinator aksi.
Akan tetapi, pendemo yang datang untuk suatu misi kerakyatan ini merasa dikecewakan dengan halangan petugas. Pasalnya, keinginan mereka agar semua anggota dewan yang dilantik menandatangani pakta integritas untuk mengedepankan kepentingan rakyat gagal. (ajo/gus).