Menu

Mode Gelap
Wujudkan Mimpi Pebasket Muda Jatim, MPM Honda Jatim Gelar Honda DBL 2023 East Java Series Dukungan Mas Dion Maju Cabup Pasuruan 2024 Kian Masif

Peristiwa · 21 Agu 2019

Dinkes Kabupaten Probolinggo Latih Tukang Sanitasi Jamban Hemat Air


Dinkes Kabupaten Probolinggo Latih Tukang Sanitasi Jamban Hemat Air Perbesar

Reporter : Amelia Putri

Editor : Anis Natasyah

 

Probolinggo, Kabarpas.com – Sebagai upaya meningkatkan kualitas akses sanitasi masyarakat menuju desa ODF (Open Defecation Free), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo bekerja sama dengan SATO (Smart Fresh Toilets) memberikan pelatihan tukang sanitasi jamban hemat air di Desa Gili Ketapang Kecamatan Sumberasih.

Pelatihan tukang jamban hemat air ini diikuti oleh sanitarian puskesmas, wira usaha sanitasi dan perwakilan HAKLI Kabupaten Probolinggo. Sebagai narasumber berasal dari Dinkes Kabupaten Probolinggo serta perwakilan SATO.

Kasi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga Dinkes Kabupaten Probolinggo Sumaryanto mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tidak BAB (Buang Air Besar) di sembarang tempat, meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai jamban sehat hemat air dan meningkatkan kepemilikan jamban sehat oleh masyarakat.

“Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas sanitasi lingkungan melalui peran aktif dan kesadaran masyarakat untuk berperilaku BAB (Buang Air Besar) di jamban,” harapnya.

Sementara Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Yoelijanto melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Sri Patmiati mengungkapkan capaian akses sanitasi di Kabupaten Probolinggo sampai saat ini baru mencapai 70%. Hal ini tentunya masih jauh dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, khususnya sektor sanitasi untuk mencapai akses 100% (akses universal).

“Kebiasaan buang air besar sembarangan pada masyarakat Kabupaten Probolinggo masih dilakukan oleh sebagian penduduk. Kebiasaan tersebut tidak hanya karena kurangnya kesadaran akan kebutuhan sanitasi, namun juga dikarenakan keterbatasan pilihan teknologi dan sarana sanitasi yang tersedia di tingkat lokal,” katanya.

Di sisi lain jelas Sri Patmiati, isu terbuangnya air setelah menyiram closet menjadi isu penting dan berpotensi menjadi hambatan program sanitasi di wilayah tertentu, seperti halnya di Desa Gili Ketapang yang masuk wilayah kerja Puskesmas Sumberasih Kecamatan Sumberasih yang merupakan kepulauan dan saat ini mulai berkembang menjadi daerah destinasi wisata tentunya perlu dukungan dalam hal sanitasi aman.

“Sehubungan dengan kondisi wilayah tersebut, kami melalui Gerakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat berusaha meningkatkan akses dan kualitas sanitasi lingkungan di wilayah Desa Gili Ketapang,” jelasnya.

Menurut Sri Patmiati, hal itu dilakukan dengan memfasilitasi untuk terbangunnya aksi kolektif masyarakat bekerja sama dengan SATO LIXIL (Link to Good Living) dalam pelatihan tukang sanitasi jamban hemat air sebagai pihak yang memberikan donasi 25 closet SATO untuk toilet sehat terjangkau dan hemat air sekaligus memberikan asistensi langsung kepada masyarakat dalam pemasangan SATO Toilet. (mel/nis).

Artikel ini telah dibaca 86 kali

Baca Lainnya

Patroli Sambil Ngabuburit, Kapolres Situbondo Bagikan Bansos Ramadan

11 Maret 2025 - 19:28

Kapolres  Situbondo Imbau Anggotanya Tingkatkan Kegiatan Selama Ramadan 

10 Maret 2025 - 15:29

Pasar Kripto Bergejolak: Harga Bitcoin Naik Drastis Kembali ke Rp1,5 Miliar

6 Maret 2025 - 21:00

AI dan Blockchain Siap Menciptakan Momen Penting di Tahun 2025

2 Maret 2025 - 21:56

Pelantikan Kepala Daerah, Halaman Balaikota Madiun Dibanjiri Papan Bunga Ucapan dari Pohon Buah

20 Februari 2025 - 20:19

Lupa Matikan Kompor, Dapur Pasangan Lansia di Kota Madiun Ludes Terbakar

18 Februari 2025 - 16:18

Trending di Kabar Terkini