Jombang (Kabarpas.com) – Hari kedua Muktamar NU ke-33 di Jombang, yang diisi dengan sidang pleno agenda pembahasan tata tertib (tatib) berjalan deadlock atau jalan buntu. Hal itu disebabkan banyaknya muktamirin (sebutan peserta muktamar.red) yang protes karena belum semuanya mendapatkan draft tatib. Hal ini membuat panitia terpaksa menunda pembahasan sidang pleno tatib tersebut. Minggu, (02/08/2015).
Pantauan Kabarpas.com di lokasi sidang pleno dengan agenda pembahasan tatib ini berjalan molor dari jadwal yang ditentukan sebelumnya yaitu dimulai pukul 08.00 wib. Namun, akhirnya baru dimulai setelah dhuhur.
Sebelumnya sejak Minggu pagi, para muktamirin ini sudah mulai berdatangan ke area lokasi sidang pleno yang bertempat di Alun-alun Kabupaten Jombang. Hanya saja, ketika acara hendak dimulai banyak dari muktamirin yang belum mendapatkan draft tatib tersebut.
“Mohon pimpinan sidang memperhatikan, kalau sampai saat ini banyak muktamirin yang belum mendapatkan draft tatib,” ucap Ketua Rais Aam PWNU Nusa Tenggara Timur (NTT), KH Abdul Kadir Makarim melalui mikropon.
Selain itu, Abdul Kadir juga meminta agar panitia tidak hanya menyalahkan peserta melainkan harus bisa introspeksi sendiri. “Justru kesalahan teknis itu ada di panitia,” ucapnya dengan nada tegas.
Sementara itu, Slamet Efendi Yusuf, yang bertugas menjadi pimpinan sidang pleno dengan agenda pembahasan tatib tersebut, berjanji kalau pihaknya akan melakukan pengecekan terkait laporan masih banyaknya peserta yang belum mendapatkan draf tatib tersebut.
“Yang jelas tatib sudah kami bagikan. Tapi, kalau masih ada yang belum dapat. Maka akan kami cek kembali,” pungkasnya. (abu/sym).