Reporter : Moch Wildanov
Editor : Agus Hariyanto
Probolinggo, Kabarpas.com – Sebagai upaya mengantisipasi terjadinya bencana, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Probolinggo memberikan pembinaan dalam rangka penanggulangan daerah rawan bencana di Pendopo Kecamatan Lumbang,
Kegiatan ini diikuti oleh puluhan peserta dari 5 desa yang ada di Kecamatan Lumbang. Yakni Desa Sapih, Negororejo, Wonogoro, Lumbang, dan Lambang Kuning.
Selama kegiatan para peserta mendapatkan materi tentang pengertian umum bencana alam dan peran DLH dalam penanggulangan daerah rawan bencana serta fungsi vegetasi dalam penanggulangan bencana. Semua narasumber berasal dari DLH Kabupaten Probolinggo.
Kepala DLH Kabupaten Probolinggo Rachmad Waluyo melalui Kepala Bidang Pemeliharaan Lingkungan Hidup Zaenal Ansori mengatakan, kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk bersama-sama melakukan penanggulangan rawan bencana, khususnya pada konservasi vegetasi (tanaman).
“Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi karena banyaknya bencana alam yang disebabkan oleh perubahan iklim,” katanya.
Zaenal mengajak masyarakat untuk senantiasa melestarikan tanaman dan menambah tanaman sehingga dapat mengurangi bencana alam sesuai dengan fungsi tanaman yang meliputi sebagai penahan tanah, menyerap air, menambah oksigen dan meningkatkan ekonomi masyarakat.
“Kami berharap agar masyarakat memahami tentang bencana baik itu pra bencana, tanggap bencana dan pasca bencana. Fokus dari DLH adalah kepada tanaman dan perlakuan terhadap lereng. Karena metode penanggulangan daerah rawan bencana yang dipakai meliputi konservasi vegetatif, konservasi mekanik, konservasi kontruktif dan konservasi lainnya dengan cara menggerakkan masyarakat,” terangnya.
Sementara Kasi Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim DLH Kabupaten Probolinggo Sutopo mengungkapkan pembinaan dalam rangka penanggulangan daerah rawan bencana ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan menggugah kesadaran masyarakat dalam rangka pencegahan terhadap bencana alam khususnya yang berkaitan dengan vegetasi tanaman.
“Dengan kegiatan ini harapannya masyarakat mau berbuat untuk pelestarian lingkungan dengan cara tidak menebang pohon sembarangan dan mau menanam pohon kembali. Sebelum menebang pohon hendaknya mengganti tanaman terlebih dahulu,” katanya.
Menurut Topo, vegetasi adalah kumpulan dari beberapa jenis tumbuhan yang tumbuh bersama-sama pada satu tempat dimana antara individu-individu penyusunnya terdapat interaksi yang erat, baik diantara tumbuh-tumbuhan maupun dengan hewan-hewan yang hidup dalam vegetasi dan lingkungan tersebut.
Fungsi vegetasi terbagi menjadi fungsi ekologi, fungsi estetika/arsitektural, fungsi ekonomi dan fungsi sosial.
“Rekayasa vegetasi merupakan upaya untuk mencegah air supaya tidak terkonsentrasi pada satu bidang luncur melalui penanaman dan pemeliharaan vegetasi pada lereng sehingga stabilitas lereng terjaga,” tutupnya. (wil/gus).