Reporter : Brando Alfonso
Editor : Memey Mega
Bandung, Kabarpas.com – Atas insiden bom bunuh diri yang terjadi di Surabaya pagi tadi, Minggu (13/5), DPP Partai Golkar menyatakan prihatin dan mengecam tindakan tersebut.
Menurut Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto, pelaku teror adalah individu atau kelompok yang tidak menghayati dan memahami nilai – nilai luhur agama, “Korban yang tewas adalah para jemaah gereja dan warga yang kebetulan ada disekitar situ, berarti sudah jelas pelakunya adalah orang-orang yang tidak beragama, tidak memahami nilai luhur agama,” terang Airlangga saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Calon Legislatif DPR RI Unsur Kosgoro 57 di Bandung.
Airlangga juga meyakinkan jika semua agama mengajarkan kebaikan, dan agama apapun pasti mengutuk dan membenci perbuatan yang sangat memalukan serta bertentangan dengan nilai-nilai agama, “Untuk itu setiap kejadian dan tindakan terorisme jangan sampai disangkut pautkan dengan agama, kita semua warga yang beragama tentunya mengutuk keras segalam bentuk terorisme,” tandasnya.
Didampingi Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PPK Kosgoro 1957 dan Ketua DPP Partai Golkar Happy Bone serta Ketua DPP Partai Golkar Bidang Pendidikan Ridwan Hisjam yang juga anggota Komisi VII DPR RI menyatakan serentak jika partai Golkar mengecam dan mengutuk dengan keras segala aksi terorisme.
“Lebih dari itu, kegiatan ini tentunya menodai nilai – nilai Pancasila yang selama ini kita junjung tinggi sebagai perekat bangsa. Sehingga kami dengan tegas menyatakan mengecam dan mengutuk terhadap segala tindakan terorisme. Tidak hanya itu, kami juga siap membantu Polri dan TNI untuk memerangi segala bentuk terorisme,” ujar Airlangga.
Ridwan Hisjam juga menambahkan pesan agar masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan insiden ini. Dia menghimbau untuk tetap bersatu dan bersama-sama memberantas teroris di Indonesia.
“Jangan jadikan insiden ini memporak porandakan NKRI. Kita harus tetap bersatu melawan terorisme. Jangan melibatkan agama dalam segala macam aksi biadab teroris. Tetap saling berpegangan untuk Indonesia lebih kuat, Kita tidak takut, NKRI harga mati,” tega Mas Tatok, sapaan karibnya. (Nan/Mey)