Reporter : Albar
Editor : Memey Mega
Kabarpas.com – Publik dikejutkan dengan kejadian penembakan massal yang dilakukan seorang pria asal Australia terhadap umat Islam di Masjid Al Noor tepatnya di Christchurch, Selandia Baru pada Jumat (15/3/2019).
Akibat penembakan itu menelan sekitar 40 korban, penembakan itu terjadi sekitar pukul 13.45 waktu setempat. Menurut Mohan Ibrahim (salah satu diantara mereka, seperti yang dilansir harian New Zealand).
Mulanya pria itu memposting sebuah cuitan yang berisi manifesto tentang perdagangan anti imigran dan anti Islam.
Seperti yang dilansir oleh detikNews, motif penembakan itu bertujuan untuk mengurangi tingkat imigrasi di tanah-tanah Eropa, karena pria itu merupakan kalangan pekerja dengan upah rendah sehingga sikap penembakan itu merupakan perlindungan nasib rakyatnya.
Hal ini mendapat respon dari Pemerintah Indonesia terutama Mentri Luar Negeri yang mengatakan bahwa dari dua puluh korban penembakan terdapat enam warga negara Indonesia (WNI).
“Saat ini tim telah turun ke lokasi kejadian untuk memastikan lebih lanjut terutama kondisi WNI,” ungkap Retno Marsudi.
Selain Menlu, banyak kalangan yang turut memberikan komentar salah satunya Yusuf Kalla sebagai Wakil Presiden RI sekaligus Dewan Mesjid Indonesia bahwa dirinya sedih dan mengutuk pelaku penembakan itu. (bar/mey)