Reporter : Moch Wildanov
Editor : Agus Hariyanto
Probolinggo, Kabarpas.com – Aktivitas Erupsi Gunung Bromo di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo terus meningkat, (19/03/2019).
Hasil pengamatan petugas Pos Gunung Bromo, gunung ini dari Senin (18/3/2019) malam hingga Selasa pagi sudah meletus sebanyak 28 kali dengan ketinggian asap mencapai 1.300 meter dari bibir kawah.
Gempa letusan terekam dengan amplitudo maksimum 25– 34 milimeter dengan durasi 47 hingga 57 detik.
Gempa tremor terus menerus terjadi dengan ampilitudo didominasi 2 milimeter yang sebelumnya hanya di dominasi 1 mili meter saja.
Material yang dikeluarkan berupa material abu vulkanik dan mengarah ke arah barat atau kawasan Malang, sedangkan material pasir hanya jatuh di sekitar kawah saja.
kepala bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG Bandung, Hendra Gunawan, ketika dikonfirmasi Kabarpas.com melalui telepon menuturkan bahwa hingga kini gunung bromo terus di amati, dan masih belum ada rencana peningkatan status.
Pasalnya, kegempaan gunung bromo masih belum menunjukan aktivitas yang signifikan, sehingga status gunung bromo masih pada level 2 atau waspada.
“Dihimbau kepada Masayarakat dan Wisatawan hendaknya tidak panik dan beraktivitas seperti biasa, bila ada paparan abu vulkanik disarankan memamakai masker atau kacamata, karena abu vulkanik yang mengandung Silika akan berbahaya bagi pernapasan dan pedih di mata,” ujarnya.
Wisata Bromo masih dibuka untuk umum dan bisa dinikmati keindahanya asal tidak melanggar memasuki zona larangan dengan masuk dalam radius 1 kilometer dari bibir kawah, “ tutupnya. (wil/gus).