Reporter : RevinaEditor : Memey MegaMalang, Kabarpas.com – Dalam acara talkshow Malang Peduli Demokrasi yang diselenggarakan di Rumah Makan Kertanegara, Calon Wakil Walikota Malang, Sofyan Edi Jarwoko dari paslon Nomor 3 menyatakan dukungannya terhadap kegiatan apapun yang berkenaan dengan edukasi demokrasi. “Proses demokrasi yang bermuatan edukasi positif harus kita dukung. Apa yang disampaikan mas Wanedi dan mas Syamsul juga saya dukung penuh, namun tentunya harus ada kegiatan real-nya,” terang pria yang akrab disapa Bung Edi tersebut, Rabu (9/4).Talk show yang juga dihadiri oleh Ahmad Wanedi dan Syamsul Mahmud tersebut mengambil tema Ngopi Bareng Bersama Calon Wakil Walikota Malang dihadiri oleh puluhan pendukung dari semua paslon.“Pesta demokrasi telah berjalan selama lima bulan belakangan ini dapat berlangsung damai salah satunya karena adanya dukungan dari para sahabat Malang Peduli Demokrasi. Saya mengapresiasi acara yang digagas mas Imam Muslik, Ketua Malang Peduli Demokrasi dan terimakasih pada mas Indra, pemilik Kertanegara yang memfasilitasi acara dialog kali ini,” papar pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kota Malang.Selain penyampaian program kerja masing-masing paslon, acara Ngopi Bareng bersama Calon Wakil Walikota Malang ini juga menghadirkan panelis.Menurut Ahmad Masudin mewakili KNPI kota Malang / Sekretaris lembaga perekonomian NU Kota Malang, ini merupakan bentuk nyata dari Arema dengan pluralitasnya, “Boleh berbeda pilihan, boleh berbeda pendapat, tapi tetap menjaga kedamaian. Seluruh kota di Indonesia akan melihat kota Malang sebagai contoh kota dengan proses pilkada yang damai,” pungkasnya.Sementara itu, Anton mewakili PGRI, FKPPI anak kolong menitip pesan agar paslon yang memenangkan pilkada dapat membenahi penataan pendidikan terutama dari sisi kompetensinya.”Pendidikan harus terjangkau oleh setiap orang termasuk masyarakat yang lemah secara ekonomi. Pemkot harus membenahi lagi penataan pendidikan yang berbasis kultur orang Jawa, serta menampung aspirasi dan meningkatkan kesejahteraan guru,” timpal Anton.Kemacetan Kota Malang mendapat sorotan dari Muhaimin MT yang mewakili warga dengan mengeluarkan uneg-uneg, “Salah satu penyebab kemacetan adalah adanya teman-teman yang mengais rezeki ditengah jalan sebagai pengemis ataupun polisi cepek. Pemkot dapat mengangkat derajat mereka dengan melatih skill tertentu, agar mereka tidak lagi berada dijalan,” tutup Muhaimin. (Rev/Mey)