Menu

Mode Gelap
Wujudkan Mimpi Pebasket Muda Jatim, MPM Honda Jatim Gelar Honda DBL 2023 East Java Series Dukungan Mas Dion Maju Cabup Pasuruan 2024 Kian Masif

KABAR NUSANTARA · 13 Apr 2025

Harga Bitcoin Anjlok ke Bawah $80.000, Tarif Trump Effect Bayangi Pasar Kripto


Harga Bitcoin Anjlok ke Bawah $80.000, Tarif Trump Effect Bayangi Pasar Kripto Perbesar

Jakarta, Kabarpas.com – Harga Bitcoin kembali melemah tajam, turun ke bawah level $80.000 pada Senin (7/4), di tengah gelombang tekanan makroekonomi dan kekhawatiran investor atas kebijakan tarif impor kontroversial dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Koreksi ini terjadi seiring arus keluar modal dari pasar aset berisiko, termasuk kripto, yang mencatat likuidasi lebih dari US$590 juta dalam satu hari.

Kondisi pasar kripto saat ini mencerminkan meningkatnya kekhawatiran pelaku pasar terhadap risiko inflasi dan perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Kebijakan Trump yang mengusulkan kenaikan tarif impor memicu reaksi negatif dari investor. Pasar menilai kebijakan tersebut berisiko memperparah tekanan harga dan menciptakan ketidakpastian dalam perdagangan global.

Analis Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, menjelaskan bahwa efek dari retorika politik Trump sudah terasa di pasar keuangan global, termasuk kripto.

“Kebijakan tarif Trump memicu kekhawatiran terhadap lonjakan inflasi dan potensi perlambatan ekonomi global. Hal ini diperkuat dengan peringatan dari Ketua The Fed, Jerome Powell, yang menyebut bahwa tekanan inflasi dapat meningkat signifikan jika kebijakan tersebut diterapkan,” ujar Fyqieh.

Tekanan Jangka Pendek: Dari Pasar Saham ke Kripto

Koreksi juga melanda pasar saham AS, dengan indeks Nasdaq 100, S&P 500, dan Dow Jones memasuki zona koreksi. Hal ini turut menyeret pasar kripto yang dalam 24 jam terakhir mengalami penurunan nilai pasar sebesar 2,45%, menyisakan kapitalisasi sebesar US$2,59 triliun.

Sentimen negatif semakin diperparah dengan dominasi posisi short oleh trader kripto. Data menunjukkan bahwa lebih dari 53% trader mengambil posisi bearish terhadap Bitcoin. Rasio long-short BTC menurun ke angka 0,89, mencerminkan ekspektasi bahwa harga Bitcoin masih berpotensi turun dalam waktu dekat.

Meski demikian, Bitcoin masih mempertahankan dominasi pasar sebesar 62%, yang menunjukkan bahwa aset ini tetap menjadi acuan utama dalam ekosistem kripto di tengah gejolak pasar.

Apakah Investor Akan Meninggalkan Kripto?

Dalam situasi pasar yang penuh ketidakpastian, sebagian investor mulai menjauh dari aset berisiko seperti kripto. Hal ini terlihat dari Indeks Ketakutan dan Crypto Fear & Greed Index yang mendekati zona “Fear Extreme”. Tekanan jual yang tinggi serta peningkatan volume posisi put mengindikasikan sentimen pasar yang masih sangat defensif.

Namun menurut Fyqieh, masih ada ruang untuk optimisme. Ia menilai bahwa tekanan saat ini lebih dipicu oleh faktor eksternal dan bersifat sementara.

“Investor jangka panjang masih bisa melihat ini sebagai fase konsolidasi sebelum tren baru terbentuk. Apalagi, jika regulasi semakin jelas dan adopsi institusional meningkat, potensi pemulihan jangka menengah tetap terbuka lebar,” katanya.

Proyeksi Harga Bitcoin ke Depan

Dalam jangka pendek, Fyqieh memperkirakan Bitcoin akan bergerak dalam pola konsolidasi dengan rentang harga antara $72.000 hingga $81.000. Level support kuat berada di $72.800, sedangkan area resistensi berada di kisaran $84.000. Jika tekanan global terus berlanjut, harga Bitcoin bisa menguji ulang level psikologis $70.000.

Sebaliknya, jika muncul katalis positif seperti pernyataan dovish dari The Fed atau berita baik dari sisi regulasi dan kepemilikan kripto oleh institusi pemerintah, maka Bitcoin berpotensi melakukan rebound cepat di atas $85.000.

Untuk proyeksi jangka menengah hingga akhir tahun 2025, harga Bitcoin diperkirakan bisa mencapai kisaran $95.000 hingga $105.000. Dalam skenario optimistis, Bitcoin bahkan bisa kembali menguji level $120.000 hingga $125.000, terutama jika ketegangan geopolitik mereda dan The Fed memangkas suku bunga.

Meskipun menghadapi tekanan jangka pendek, pasar kripto belum kehilangan daya tariknya. Prospek pemulihan tetap terbuka lebar jika dinamika global berubah ke arah yang lebih kondusif. Dalam kondisi seperti ini, pelaku pasar disarankan untuk tetap waspada namun juga fleksibel, karena volatilitas tinggi bisa membuka peluang baru di tengah risiko yang ada.

Tentang Tokocrypto

Tokocrypto adalah pedagang aset kripto No.1 di Indonesia yang sebelumnya terdaftar resmi di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) dan kini berada di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan lebih dari 4 juta pengguna, memegang posisi kuat di pasar Indonesia dengan lebih dari 380 token/koin yang diperdagangkan, serta mendapatkan dukungan dari Binance, platform global exchange No.1 di dunia. Informasi lebih lanjut, kunjungi: www.tokocrypto.com.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Artikel ini telah dibaca 18 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

Gelar Pelatihan PPPU Online, Energy Academy Pacu Kontrol Emisi pada Industri Berisiko Tinggi

15 April 2025 - 08:24

Program Top Spender Mitra10 Hadirkan Hadiah Paket Ibadah Suci untuk Pelanggan Setia

15 April 2025 - 02:44

KAI Catat Layani 4,32 Juta Pelanggan KA JJ dan Lokal Selama Angkutan Lebaran 2025

15 April 2025 - 02:09

Samosir, Negeri Indah Kepingan Surga – Kini Hadir Sebuah Tempat untuk Tinggal, Menyatu, dan Menikmati

15 April 2025 - 02:03

Kisah Anak Petani yang Nekat Bisnis Properti : Jatuh Bangun Ali Jadi Raja Properti

15 April 2025 - 01:58

Permintaan Produk Beton Precast Meningkat, WSBP Catatkan Pertumbuhan Pendapatan di Seluruh Lini Bisnis pada Tahun 2024

15 April 2025 - 01:51

Trending di KABAR NUSANTARA