Reporter : Abdul Aziz
Editor : Pendik
Banyuwangi, Kabarpas.com – Beberapa hari kemarin, dunia medsos dihebohkan dengan beredarnya video seorang petani membuang hasil panen buah naganya ke sungai. Hal tersebut dilakukan karena harga buah naga di Kabupaten Banyuwangi hancur hingga angka Rp 250.
Hancurnya harga buah naga diduga karena ada permainan harga pasar, mereka pun rela memotong tanaman buah naga di sawah dan bahkan membuangnya ke sungai. Karena jika dijual tak sebanding dengan harga perawatan yang ia lakukan.
Seperti halnya Sucipto salah satu petani di Dusun Curahjati, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi, mengatakan, biaya yang dikeluarkan untuk perawatan buah naga sangat banyak. Dengan murahnya harga jual tersebut, petani hanya bisa mengelus dada.
“Karena jika tetap kita jual, hasil yang kita dapatkan dari penjualan buah naga, tidak sebanding dengan biaya perawatan yang kita keluarkan,“ ucap Sucipto kepada wartawan kabarpas.com biro Banyuwangi.
Sucipto menambahkan, dengan situasi yang terjadi saat ini. Ia pun meminta ada perhatian khusus dari Pemerintah kepada petani buah naga khususnya.
“Jika dini terus dibiarkan, maka petani buah naga di Banyuwangi akan terus mengalami gulung tikar,” tutupnya. (ziz/pen).