Trenggalek, Kabarpas.com – Kabupaten Trenggalek merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur penghasil kakao.Luasan tanahnya 3.914,52 ha dengan hasil produksi per tahun mencapai 1.171,90 ton (dilansir dari data Dispertan Trenggalek, tahun 2019).
Namun demikian, hasil produktivitasnya masih tergolong rendah, karena pengembangan budidaya kakao masih mengalami beberapa hambatan.Salah satunya adalah serangan hama dan sumber daya manusia.Para petani kakao hanya mendapatkan keahlian bercocok tanam kakao yang diwariskan pendahulunya dan masih bersifat tradisional.
Perkebunan kakao di Trenggalek masih didominasi oleh perkebunan rakyat.Ini bisa menjadi tantangan bagi para investor dan petani untuk memperoleh nilai tambah lebih besar dari agribisnis kakao.
Di Trenggalek, sebagian besar para petani kakao hanya dipekarangan rumahnya saja.Ini hanya dianggap sebagai usaha sampingan.Selain menjadi petani kakao juga punya usaha lain, seperti pedagang, pegawai dan lain – lain.
Oleh karena itu, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Trenggalek berinovasi dengan mendirikan Rumah Coklat yang terletak di Desa Karangan pada tahun 2017.
Berdirinya Rumah Coklat tersebut pengaruhnya cukup signifikan terhadap produksi kakao olahan.Karena Rumah Coklat menampung hasil kakao olahan masyarakat untuk diolah menjadi produk jadi dan dipasarkan langsung kepada masyarakat.
Keberadaan Rumah Coklat tersebut juga menjadi destinasi wisata baru, yakni wisata edukasi sekaligus wisata kuliner.
Wisata edukasi Rumah Coklat ini mengusung tema TIGGCO (Trenggalek Iso Gawe Coklat).
Bagi para pengunjung yang datang akan dimanjakan dengan pembelajaran pembibitan, budidaya kakao, pemanenan, teknik fermentasi, cooking class dan pengolahan coklat.
Para pengunjung yang datang bisa dibilang lumayan banyak setiap bulannya, baik dari kalangan masyarakat atau kalangan pelajar.
Tak kalah menariknya, di sebelah utara Rumah Coklat tersedia lahan kurang lebih 7823,32 meter persegi yang bisa dibuat lanskap rumah coklat menjadi destinasi wisata.Sehingga bisa betul – betul memanjakan para pengunjung. (ags/ian).