Reporter : Ajo
Editor : Agus Hariyanto
Pasuruan, Kabarpas.com – Pondok Pesantren Bayt Al Hikmah yang merupakan salah satu pesantren modern di Kota Pasuruan, memiliki cara tersendiri mengajak para santrinya agar tidak lupa dengan permainan tradisional, yang saat ini mulai perlahan ditinggalkan anak muda karena tergerus perkembangan zaman.
Itu dibuktikan dengan ikhtiar mereka yang menggelar Festival Dolanan Yok! 2019. Bahkan, event yang setiap tahun digelar ini sudah ketiga kalinya diselenggarakan. Meski begitu jumlah peserta yang ikut dalam event ini setiap tahunya selalu bertambah banyak.
Hal itu seperti yang terlihat pada Minggu (27/1/2019), ratusan siswa SD, SMP dan santri dari berbagai tempat yang ada di Kota maupun Kabupaten Pasuruan sangat antusias mengikuti lomba permainan tradisional yang digelar di lapangan Ponpes Bayt Al Hikmah, Kota Pasuruan.
Mereka bersaing menjadi yang terbaik di 11 permainan yang dilombakan, diantaranya gasing, egrang, gobak sodor, bentik, benteng-bentengan dan lainnya.
Meski di bawah terik matahari mereka tetap bersemangat beradu tangkas dalam lomba yang diikuti. Sementara teman mereka yang tidak sedang ikut lomba memberikan semangat dengan tanpa henti.
Ya, namanya juga permainan. Tak sedikit peserta lomba egrang yang jatuh-bangun mewarnai perlombaan. Namun, mereka yang jatuh itu kembali bangkit dan mencoba meraih kembali egrang hingga sampai garis finish. Meski demikian, baik pemenang maupun yang kalah, tetap tersenyum riang.
Sementara di arena permainan benteng-bentengan yang lebih mengandalkan kekuatan fisik, lebih seru lagi. Kejar-kejaran, benturan antar pemain mewarnai perlombaan beregu ini. Meski keringat bercucuran, nafas ngos-ngosan, mereka tetap bermain. Namun, setelah permainan, kedua tim yang bertanding saling bersalaman.
“Kami sudah lama latihan, dan sekarang mau lomba semoga menang,” ucap Ibnu peserta dari SDN Bangilan kepada Kabarpas.com, saat akan bertanding dengan lawannya.
Sementara itu, Wakil Ketua Yayasan Bayt al-Hikmah, Widad Bariroh mengatakan bahwa pihaknya sengaja menggelar Festival Dolanan Yok! ini sebagai upaya melestarikan permainan tradisional agar tak punah di tengah banjir gagdet dan permainan digital.
“Ini sudah yang ketiga kalinya digelar, dan akan terus kami pertahankan untuk selalu digelar di setiap tahunya. Harapanya melalui kegiatan ini kami ingin mengajak para siswa dan anak-anak muda sekarang agar mengurangi ketergantungan pada gadget,” ungkapnya.
Acara ini sendiri digelar selama dua hari, Sabtu-Minggu (26-27). Dalam acara penutupan yang berlangsung pada Minggu siang itu, dihadiri oleh Plt Wali Kota Pasuruan, Raharto Teno Prasetyo, Ketua DPRD Kota Pasuruan, Ismail Marzuki, dan Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf. (ajo/gus).