Menu

Mode Gelap
Wujudkan Mimpi Pebasket Muda Jatim, MPM Honda Jatim Gelar Honda DBL 2023 East Java Series Dukungan Mas Dion Maju Cabup Pasuruan 2024 Kian Masif

Kabar Malang · 22 Agu 2019

Ini Penjelasan Komisi VII DPR RI Agar Tidak Terjadi Blackout Lagi di Indonesia


Ini Penjelasan Komisi VII DPR RI Agar Tidak Terjadi Blackout Lagi di Indonesia Perbesar

Reporter : Dita Lia

Editor : Memey Mega

Malang, Kabarpas.com – Indonesia memiliki sumber daya mineral yang melimpah, hanya saja kurang dimanfaatkan, “Potensi geothermal Indonesia cukup besar namun belum terlalu atraktif di mata investor,” terang Ridwan Hisjam, anggota Komisi VII DPR RI saat menghadiri kunjungan kerja di New York, Rabu (21/8).

Adapun isu yang dibahas dalam pertemuan Komisi VII dengan KJRI dan perwakilan dari Chevron, Exxon Mobil dan Kadin Amerika mengenai mempromosikan peluang investasi di sektor energi dan pengembangan teknologi.

“Selain itu juga membahas terkait kepastian hukum guna menjaga iklim investasi agar tetap kondusif. KKKS seperti Chevron dan Exxon Mobil tidak hanya semata menjadikan profit sebagai pertimbangan utama dalam pengembangan investasi sektor migas di Indonesia tetapi faktor keamanan dan stabilitas sistem peraturan yang berlaku perlu dijaga. Peraturan yang berubah – ubah menjadikan investor sulit dalam memproyeksikan investasi kedepan,” lanjut politisi Partai Golkar tersebut.

Apalagi, Chevron sebagai salah satu perusahaan besar migas dunia mengembangkan sayap bisnisnya di sektor renewable energy khususnya geothermal, “Oleh karena itu tim Kunjungan Kerja Komisi VII mendorong Pemerintah tidak hanya melakukn deregulasi secara kuantitatif tetapi juga bisa menjamin dan meyakinkan para investor akan keamanan investasinya,” papar Ridwan.

Seperti diketahui, Manhattan dan daerah sekitarnya yang sistem kelistrikannya dikelola oleh Con Edison juga pernah black out. Namun dengan relatif cepat bisa diatasi, “Kuncinya adalah reserve margin yang tinggi serta membuat listrik komunal solar cell yang dijual pada konsumen. Jadi dengan back up dalam bentuk reserve margin yang tinggi serta pengembangan dan investasi di sektor renewable energy bisa menjadi sbagian dari dolusi untuk mencegah dan menangani blac out seperti yang belum lama tetjadi di Indonesia,” tutup pria yang akrab disapa Mas Tatok ini.

Selain anggota Komisi VII, hadir juga Direktur Pertamina Haryo dan Direktur PLN Djoko Aburahman serta SKK Migas Agus dan Prof Winarni dari KLHK. (Dit/Mey)

Artikel ini telah dibaca 76 kali

Baca Lainnya

WSBP Laksanakan Kewajiban Pembayaran CFADS Tahap 5 Sebesar Rp106,36 Miliar

27 Maret 2025 - 04:29

MPC PP Situbondo Gelar Baksos Ramadan

24 Maret 2025 - 13:05

Kecanggihan Honda PCX 160 RoadSync Hadir di Honda Premium Matic Day di Alun-Alun Ngawi

23 Maret 2025 - 10:55

Training Penanganan Bahaya Gas H2S Inisiatif Baru Energy Academy untuk Lindungi Tenaga Kerja

20 Maret 2025 - 06:01

Makna Waktu

19 Maret 2025 - 19:54

Patroli Sambil Ngabuburit, Kapolres Situbondo Bagikan Bansos Ramadan

11 Maret 2025 - 19:28

Trending di KABAR NUSANTARA