Bagi sebagian orang menjadi guru honorer bukanlah sebuah pilihan. Melainkan merupakan panggilan jiwa untuk peduli terhadap dunia pendidikan. Bahkan, meski gaji tak begitu menjanjikan, tapi seorang guru honorer masih tetap bisa hidup enjoy. Salah satunya seperti yang dirasakan oleh seorang guru honorer asal Kota Probolinggo, yang saat ini sukses menggeluti aneka kerajinan tangan. Siapa dia? Seperti apa kisahnya? Berikut laporanya.
_________________________________________
Laporan : Moch Wildanov, Wartawan Kabarpas.com Probolinggo
_________________________________________
KABARPAS.COM – BERBEKAL dari hobi, ketekunan serta keululetan, seorang ibu rumah tangga di Kota Probolinggo kini sukses menggeluti usaha handycraft atau kerajinan tangan.
Dialah Ambar Susanti, (35), warga Jalan Mastrib, Gang Kelapa Muda No 04, Kelurahan Jrebeng Wetan, Kecamatan Kedopok, yang sukses geluti bisnis aneka kerajinan ini.
Kerajinan hasil karya ibu beranak satu, mulai dari aneka Rajut, Bros , Toples Flanel, hingga souvenir resepsi laris manis di pasaran.
Usaha yang ditekuni sejak dirinya masih bujang ini (11 tahun silam), berawal dari hobinya yang suka membuat sesuatu dari murni ketrampilan tangan.
Kepada wartawan kabarpas.com, Ambar sapaan akrab Ambar Susanti ini menceritakan, sejak dirinya kecil tinggal bersama eyang putrinya, memang selalu diajarkan cara membuat aneka seni merajut.
Berawal dari situ dirinya mulai suka membuat aneka rajut dari bentuk topi, tudung galon air mineral, rompi, hingga baju bayi.
Namun, ketika kesibukanya di bangku sekolah hingga kuliah, hobi tersebut mulai ia tinggalkan. Meski begitu, ketika selesai kuliah, hobinya itu mulai dilakoninya kembali.
Berawal dari mulut ke mulut dan teman yang melihat aneka seni rajut ini memiliki seni tinggi, sehingga satu demi satu aneka kerajinan hasil karyanya pun dilirik untuk dibeli.
Dari profesinya yang menjadi Guru Tidak Tetap (GTT) yang honornya pas pasan ini, juga menjadi penyemangat bagi dirinya untuk semakin getol menerima pesanan berbagai handcraft buatanya.
Ambar menambahkan, tidak hanya rajut saja yang ia bisa, semua pesanan bisa ia layani.
“Alhamdulillah, pada bulan-bulan ini banyak pesanan souvenir resepsi pernikahan, dan pada bulan puasa biasanya amplop dan toples dari bahan flanel juga laris manis mas,” ujar wanita berhijab tersebut.
“Pokoknya tergantung pesanan, terkadang juga membuat pesanan lamaran , pokonya yang menghasilkan uang, kan lumayan bisa buat tambah tambah kebutuhan dapur,” tambahnya sembari senyum manis.
Saat ditanya terkait nominal produk kerajinan tangan hasil karyanya. Ambar hanya mengatakan yang penting cukup buat tambah-tambah kehidupan sehari-hari.
“Untuk nominal jangan dibahas ya, pokoknya cukup buat tambah-tambah kebutuhan hidup dan sisanya saya tabung,” terangnya.
Pembeli aneka kerajinan tangan karyanya banyak datang dari berbagai daerah, seperti Malang, Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto, Pasuruan, Bahkan, ada juga pembeli dari Malaysia, yang memesan lewat akun FB pribadinya.
Ketika ditanya apa tidak menganggu kegiatan mengajarnya, ibu beranak satu ini hanya menjawab tidak.
“Kalau mengajar itu kewajiban saya, dan pesanan tersebut biasanya saya kerjakan pada malam hari, agar semua sama-sama berjalan tidak ada yang dirugikan,” tutupnya. (***/Titin Sukmawati).