Oleh : Rizky Sembada, S.E., M.M., M.Psi.
KABARPAS.COM – MASA-masa jelang Pilkada yang semakin dekat, nampak pergerakan calon pimpinan daerah semakin mencuat. Para kandidat sudah mulai kampanye, baik secara terang-terangan dan tersirat. Partai-partai mulai merapat berebut simpatik dimata rakyat, hal ini yang membuat suhu politik semakin panas. Tidak menutup kemungkinan kondisi ini bisa memicu kesehatan psikologi setiap individu mulai terganggu terutama bagi para bakal calon pemimpin daerah yang ikut berkompetisi di wilayah daerah masing-masing. Aktivitas terlalu padat bisa membuat lelah, capek, serta cenderung stres, yang mengakibatkan seseorang gampang tersulut amarah. Stres yang terus menerus berpotensi besar terhadap salahnya pengambilan keputusan yang bisa berpotensi menimbulkan keretakan dan perpecahan, kelompok-kelompok (lintas partai) yang dilatar balakangi masing-masing pihak yang berbeda-beda dikarenakan adanya kepentingan masing-masing pihak yang berbeda-beda (kepentingan golongan, individu/para bacal calon pemimpin daerah juga kepentingan partai)
Pembicaraan yang hangat masalah politik bukan hanya ada di dunia nyata (offline) akan tetapi juga ramai diperbincangkan di dunia maya (online). Perkembangan media sosial yang semakin luas, media-media mainstream sangat gencar membicarakan masalah politik ini (hot issue). Tak dapat kita pungkiri akibat iklim politik seperti ini pasti akan mempengaruhi mental seseorang menjadi terganggu, lemahnya mekanisme pertahanan mental seseorang (mental health) mengakibatkan seseorang mudah marah, mudah stres dan juga sakit yang menimpa biologis (psikosomatis) bahkan tidak jarang seseorang bisa terjangkit gejala despresi. Maka sangat dibutuhkan melanisme pertahan mental yang baik, yakni Manajemen koping stres dan manajemen emosional bagi para bacalon yang ikut Pilkada. Apabila para bacalon pemimpin daerah memiliki koping stres yang baik dan kuat maka Insya Alloh Pilkada serentak tahun 2024 akan berjalan baik, lancar, aman, dan damai.
Mengutip dari sebuah buku yang berjudul Things Mentally Strong People Don’t Do, karya Amy Morin menyampaikan beberapa tips untuk menjaga kesehatan mental (mental health) diantaranya adalah berpikir positif dan realistis tentang masa depan (positive thinking and realistic to future). Dimana seorang bacalon pemimpin harus memiliki sifat yang bijak (wise), manajemen control emosional (emoctional control management), dan mengedepankan perubahan ke arah yang lebih baik dan mengedepankan hal-hal yang bersifat positif, serta menerima kritikan (open mainded. (open minded) serts berwawasan luas (broadminded). Hal ini berikutnya, yakni menetapkan batas-batas yang sehat, di mana seorang pemimpin mestinya mendengarkan gagasan politik orang lain, meskipun tidak harus memakainya, apalagi bila gagasan tersebut bisa membuat iklim politik yang agresif dan menimbulkan permusuhan. Yang tidak kalah pentingnya bagi bacalon pemimpin harus memahami betul tentang konsep pemerimaan diri dan penghargaan diri. Di mana diatas usaha yang ia lakukan adalah Alloh sang penentu dari hasil usaha tersebut, maka beriman denfan takdir akan menjadi salah satu penyebab utama kesehatan mental seseorang akan terganggu.
Bagi masyarakat pemilih, jangan sampai mudah terpengaruh oleh provokasi propaganda atau adu domba dari orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Agar kondisi mental masyarakat tetap stabil maka hindarkanlah perdebatan dengan orang-orang disekitarmu yang memiliki pandangan politik yang berbeda/beda pilihan baik secara langsung ataupun di media sosial. Ketika orang di sekitar mulai mendorong anda untuk berbicara politik yang panas dan membawa isu sara, builying dan menjelek-jelekan individu lain maka tingkalkan pembicaraan itu. Dan katakan, “saya tidak tertarik mebicarakan keburukan orang lain, “, dan katakan pula, “mari kita kedepankan pikiran positif pula, “. Sesungguhnya manusia tidak ada yang sempurna (no body perfect).
Malansir Medical News Today, Neurotransmiler mempengaruhi beberapa ganguan mental yang berkaitan langsung dengan kondisi keridakseimbangan kimiawi otak. Salah satunya adalah kondisi mental seseorang. Benerapa penelitian mengatakan, ada beberapa gejala ketidakseimbangan kimiawi otak serupa dengan kondisi mental memiliki pengaruh terhadap diri kita. Selaras dengan hal tersebut secara psikologi, “barang siapa yang senantiasa mengedepankan pikiran yang positif akan melahirkan perkataan positif, akan membentuk karakter yang positif , dan karakter yang positif akan menghadirkan hal-hal yang positIf pula dalam kehidupan seseorang (kesehatan psikologis dan biologis). Begitu juga dengan orang-orang yang mengedepankan hal buruk, perkataan yang buruk, fikiran yang buruk serta perbuatan buruk akan menghasilkan karakter orang buruk maka akan menghasil kehidupan dan kesehatan yang buruk pula (psikosomatis).
Dalam sebuah hadis qudsi dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu Rasululah Shailallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, Alloh berfirman sebagai berikut, Aku selalu menuruti persangkaan hamba-Ku kepada-Ku. Apabila berprasangka baik maka akan mendapat kebaikan (HR. Bukhari no.6970 dan Muslim no. 2675).
Saudaraku, kontestansi Pilkada adalah sebuah perlombaan. Pasti ada yang menang dan kalah, sehingga perlu mempersiapkan mental kita yang baik. Mempersiapkan mental untuk kemenangan dan siap apabila takdir menentukan kekalahan. Yakinlah apa yang kita terima adalah pilihan dan pandangan yang terbaik dari Allah. (***).
