Reporter : Amelia Putri
Editor : Anis Natasya
Probolinggo, Kabarpas.com – Jelang puasa Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriyah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Bagian Administrasi Perekonomian dan SDA (Sumber Daya Alam) melakukan antisipasi kelangkaan barang-barang kebutuhan pokok dengan menggelar rapat koordinasi (rakor) ketersediaan bahan pangan di Auditorium Madakaripura Kantor Bupati Probolinggo, Senin (29/4/2019).
Kegiatan ini diikuti oleh OPD dan Kecamatan se-Kabupaten Probolinggo, OPD luar Kabupaten Probolinggo (Bakorwil V Jember, Bagian Administrasi Perekonomian Kota Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Jember, Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Situbondo), instansi vertikal Kabupaten Probolinggo, pelaku usaha dan stakeholder di Kabupaten Probolinggo, peritel Indomaret, Alfamart, distributor sembako, SPBU, SPPBE, distributor pupuk, Bulog, pabrik gula, pabrikan minyak goreng dan distributor barang penting lainnya.
Kabag Administrasi Perekonomian dan SDA Setda Kabupaten Probolinggo Santoso mengungkapkan isu ketersediaan dan kenaikan harga bahan pangan selalu menjadi sorotan menjelang Hari Besar Keagamaan dan Nasional terutama menjelang puasa Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, maka dari itu diperlukan sebuah koordinasi antar pihak dengan tujuan agar mengantisipasi ketersediaan stok pangan dan upaya menstabilkan harga untuk kebutuhan sebelum sampai sesudah bulan puasa Ramadhan.
“Kegiatan ini mempunyai tujuan koordinasi antara pemerintah, stakeholder, pelaku usaha dan masyarakat dalam hal ketersediaan bahan pangan menjelang puasa Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1440 H di Kabupaten Probolinggo untuk mewujudkan kondisi perekonomian yang stabil,” ungkapnya.
Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Probolinggo Sidik Widjanarko mengatakan isu ketersediaan pangan selalu menjadi sorotan menjelang Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN) terutama menjelang dan memasuki puasa Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.
“Hal ini disebabkan ketersediaan pangan di pasar sangat strategis, bersamaan dengan tingginya tingkat konsumsi masyarakat pada bulan-bulan tersebut dan ini berdampak pada besarnya inflasi secara nasional,” katanya.
Lonjakan harga dan ketersediaan bahan pokok dipasaran menjelang puasa Ramadhan dan hari raya Idul Fitri 1440 Hijriyah harus diantisipasi sejak dini agar tidak memberatkan masyarakat dan terjadinya inflasi.
“Untuk itu perlu melakukan pemetaan kekuatan stok kebutuhan bahan pangan masyarakat khususnya yang sangat dibutuhkan masyarakat pada momen hari besar keagamaan itu seperti gula, minyak goreng, beras, bawang merah, daging ayam, daging sapi, telur dan lain-lain yang banyak dikonsumsi masyarakat saat Hari Raya Idul Fitri. Kita harus memastikan berapa stok bahan pangan dan berapa kebutuhan sehingga kekurangannya dapat diupayakan,” jelasnya. (mel/nis)