Reporter : Hendra Londo
Editor : Titin Sukmawati
Pasuruan, Kabarpas.com- Keberadaan ratusan rumah warga serta fasilitas ibadah dan pendidikan di sepanjang DAS Kali Mati yang membujur mulai dari Kecamatan Jabon Kabupaten Sidoarjo hingga Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan. Setidaknya menjadi perhatian khusus dari pihak Pemerintah pusat, Pemprov Jatim hingga Pemkab Sidoarjo dan Pemkab Pasuruan.
Pasalnya, pihak Pemkab Pasuruan dan pihak terkait telah melakukan pengkajian pengoptimalan kembali kali mati atau Bangil Tak, untuk mengatasi bencana banjir yang biasa terjadi pada musim penghujan tiba akibat luapan sungai Wrati.
“Kami pihak Pemkab Pasuruan telah melakukan langkah koordinasi dengan pihak BBWS, Pemprov Jatim, Pemkab Sidoarjo dan instansi terkait. Guna kembali mengoptimalkan keberadaan sungai Wrati,” tegas Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf atau yang akrab disapa Gus Irsyad kepada Kabarpas.com, Kamis (27/6/2019).
Seperti diketahui bahwa Kali Mati atau Bangil Tak, sudah cukup lama tidak difungsikan. Padahal keberadaan Kali Mati tersebut bisa dipergunakan untuk menampung jutaan kubik air luapan sungai Wrati pada saat musim penghujan atau bisa dikatakan Kali Mati difungsikan sebagai embung.
Namun, upaya mengatasi banjir tahunan yang biasa melanda Kecamatan Gempol, Beji dan Bangil dengan mengoptimalkan Kali Mati tersebut, tak semudah seperti membalikkan tangan.
“Kami dari pihak Pemkab Pasuruan juga memikirkan keberadaan rumah warga yang berada di bantaran Kali Mati, yang jumlahnya mencapai ratusan. Untuk itu, kami (Pemkab Pasuruan.red) mengupayakan relokasi rumah penduduk tersebut, dengan mengajukan rusunawa bagi para warga yang rumahnya terdampak pemanfaatan atau pengoptimalan Kali Mati,” beber Bupati Gus Irsyad.
Masih menurut Gus Irsyad, untuk mensukseskan program pengoptimalan Kali Mati ini. Pihak Pemkab Pasuruan juga telah memberikan pemahaman kepada para kepala desa (Kades) yang wilayahnya di sepanjang Kali Mati.
“Kepada para Kades yang tinggal di sepanjang Kali Mati agar menghimbau warganya untuk tidak membangun atau memanfaatkan tanah (irigasi) Kali Mati,” tegas orang nomor satu di Kabupaten Pasuruan tersebut.
Sementara dari data yang berhasil dihimpun Kabarpas.com, jumlah bangunan rumah warga yang berada di sepanjang bantaran Kali Mati yakni di Kecamatan Gempol terdapat 97 bangunan (KK) dan di Kecamatan Beji yaitu di Desa Cangkringmalang, Kedungringin dan Kedungboto setidaknya ada 500-an rumah (KK), 1 gedung Sekolah Dasar, 3 tempat ibadah (Masjid) dan 4 TPQ. (ndo/tin).