Reporter : Hari purnomo
Editor : Agus Harianto
Banyuwangi, kabarpas.com – Kapal Pesiar MV Silver Discoverer bersandar di Pelabuhan Tanjung Wangi Kalipuro Banyuwangi. Ini kali keduanya kapal berbendera Bahamas yang berlayar dari Singapura tersebut membawa ratusan turis mancanegara, untuk berkunjung ke beberapa kota di Indonesia, salah satunya yaitu Banyuwangi.
Kapal yang berbendera Bahamas dan memiliki panjang 102,96 meter ini membawa 182 orang penumpang yang terdiri dari wisatawan dan juga crew kapal. Kapal ini sebelumnya pernah bersandar di Pelabuhan Tanjung Wangi pada 20 Oktober 2016.
Warga Banyuwangi pun antusias menyambut kedatangan wisatawan asing. Beberapa penari gandrung dengan iringan musik tradisional dilakukan untuk menyambut mereka saat kapal sandar.
Dan ketika para crew beserta penumpang turun dari kapal, satu persatu dari mereka diberi kehormatan untuk memakai udeng dan kain batik khas using. Beberapa dari mereka juga asyik ikut menari gandrung.
Kapten kapal MV Silver Discoverer, Tomasz Kulas menyampaikan sukacitanya saat bersandar di Banyuwangi. Penyambutan dengan tarian gandrung juga membuat semua seluruh penumpangnya lebih santai dan mengenal budaya yang ada di Indonesia.
“Saya sangat bangga dengan pelayanan dan penyambutan Tanjung Wangi bagi MV Silver Discover. Dipakaikan udeng dan batik membuat kami senang dan tarian gandrung membuat kami lebih santai dan tenang,” kata Tomasz Kulas di area Tanjung Wangi, Banyuwangi.
Tomasz menyebutkan, sebelum ke Banyuwangi, kapal pesiar yang ia nahkodai itu perjalanan sebelumnya telah melakukan perjalanan dari Pulau Komodo dan Benoa Bali. Dan setelah dari Banyuwangi mereka akan melakukan perjalanan ke Madura, Sulawesi hingga berakhir di Singapura. “Setelah dari Banyuwangi kami akan ke Sumenep Madura, Sulawesi lalu kembali ke Singapura,” imbuhnya.
Ia juga menambahkan, selama di Banyuwangi para penumpang kapal pesiar akan dibagi menjadi 2 grup. Satu grup akan mengunjungi Kawah Ijen, sedangkan grup lainnya akan melakukan tour ke Perkebunan Kaliklatak.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Pariwisata Banyuwangi M.Y Bramuda mengatakan hampir 30 persen wisatawan yang berkunjung ke Banyuwangi melalui jalur laut.
“Wisatawan terbanyak masuk melalui stasiun menggunakan kereta yaitu sekitar 40 persen, sisanya dari bandara dan laut. Secara bertahap, kami akan melengkapi, karena wisatawan yang menggunakan kapal pesiar ini hanya 10 jam di Banyuwangi jadi kita cari tempat wisata yang sesuai. Dan disini banyak pilihannya ada Ijen, perkebunan, wisata kopi dan juga atraksi. Untuk pemerintah Kabupaten Banyuwangi tentu akan melengkapi fasilitas penunjang dan atraksi bagi wisatawan kapal pesiar ini,” jelas Bramuda.
Sementara itu, General Manager PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Cabang Tanjung Wangi, Lina Ratnasari menambahkan, Banyuwangi punya potensi besar untuk mendongrak kunjungan kapal pesiar. Untuk itu perlu dilakukan promosi wisata Banyuwangi pada saat diselenggarakannya even-even kapal cruise internasional. “Kami optimistis jumlah kunjungan kapal pesiar meningkat. Apalagi Banyuwangi memiliki Destinasi Wisata menarik untuk dikunjungi,” ungkap Lina.
Saat ini Pelabuhan Tanjung Wangi telah menerapkan standar keamanan ISPS Code dengan panjang dermaga 120 meter, dan kedalaman kolam mencapai 12 hingga 14 meter. “Dengan standar tersebut kita bisa menerima kunjungan kapal berbeda asing hingga mencapai ukuran 200 meter atau lebih,” pungkasnya. (har/gus).