Oleh: Haidar Hafeez
KABARPAS.COM – ADAM turun ke bumi demi menunaikan ibadah cinta dan ibadah melahirkan aku kamu dan kamu kamu semua anak Adam. Adam tidak seperti iblis terusir dari surga saat menunaikan maksiat sombong atas nikmat tuhan mencipta Adam di surga. Adam tercipta dari seluruh sari pati kebaikan kebaikan di muka bumi. Terciptalah Adam dari material bakteri positif di muka bumi seluruh bateri positif di muka bumi bersama sama terbang keangkasa di bimbing Jibril dan kawan kawan. Jibril memimpin ekspedisi ini dengan ektra hati hati. Sebab bumi dalam keadaan gelap dan dingin. Usai 2012 tahun jin menghuni bumi di nyatakan gagal produksi. Tiba tiba seluruh jin di muka bumi jasadnya mengering dan melepuh musnah di telan angin. Ruh jin gentayangan lari menuju kegelapan hingga kini.
Jibril sangat berhati hati sebab malikat izazil sang guru di surga sana adalah berasal dari jin terbaik di muka bumi. Lalu di angkat ke langit dan di jadikan instruktur dari segenap malakat. Jibril dan kesembilan timnya merasa kurang nyaman dengan kenyataan izazil berbangsa jin. Sedang jin oleh tuhan di nyatakan gagal produksi sebab hari harinya hanya senang senang bermuarakan maksiat saja. Lalu bakteri positif terus di bimbing Jibril dan kesembilan timnya memasuki surga. Sesampai di surga “kun fayakun” atas kehendak alhaliku bakteri itu menyatu dan membentuk tubuh Adam mulai dari kaki hingga sempurna berbentuk manusia. Di surga seluruh malaikat sujud syukur kecuali malaikat izazil tak rela dengan bangsanya di muka bumi dinyatakan gagal produksi. Kok tuhan malah tuhan mencipta Adam dari tanah gumam izazil.
Terlemparlah izazil dari surga metamorfosa iblis. Malaikat izazil terusir dari surga terlempar ke bumi menjadi iblis musuh bebuyutan manusia anak Adam. Kawin beranak pinak dengan jin melahirkan setan setan anak cucu iblis.
Adam lalu berproses seiring detik berdetak menjadi menit, terus hingga detik mengejar waktu melukis jam. Jam menggumpal menjadi hari. Hari ini telah musnah menjadi kemarin. Hari terus berkejaran di zaman istikbal. Waktu akan datang seisinya rencana dan cita cita. Saat Adam mulai lelah lalu rebahan dan tertidur. Dalam tidurnya Adam menjumpai Hawa perempuan cantik pada taman kota tua berserakan daun daun kering diantara buah buah berjatuhan. Adam berkenalan dan jangan Adam Adam mencari asal suara itu dan tuhan berfirman. Menikahlah Adam dengan Hawa bermahatkan bersholawat kepada sololohu alaihi wasalam seribu kali satu tarikan nafas. Separuhnya Adam menelan nafas dan seribu terbagi dua tarikan nafas. Bahagia lah dua sejoli ini pada pesta pernikahan yang di hadiri seluruh malaikat riuhnya ribuan malaikat yang hadir tak tertandingi pesta pernikahan pesta pernikahan setelahnya hingga kapan pun. Usai pesta pernikahan Adam dan Hawa menunaikan bahagia pengantin baru. Bahagia Adam dan Hawa kesana kemari adalah indah cinta. Apa saja cinta seluruhnya cinta. Saat berteduh di bawah rindang pohon berbuah lebat Adam diam saja saat Hawa meminta kupas buah huldi. Cinta dan indah cinta menjadikan Adam harus menelan huldi. Seketika itu Adam terjaga dari tidur dan tahu tahu telah ada di bumi seorang diri sambil di mulutnya mengunyah buah yang sebagian tertelan. Sementara tangannya memegang kesemek yang separuh telah tertelan. Sedang Hawa sang kesah berada jauh entah di mana. Pada tanggal sembilan zulhijjah ketika itu Adam berjumpa Hawa sang kekasih di padang Arafah. Adam memeluk Hawa ibu dari seluruh manusia di atas bukit batu berlimpah rahmat.
Arrumuz 9724. (***).