Reporter : Memey Mega
Editor : Brando Alfonso
_________________________________
Malang (Kabarpas.com) – Khofifah Indar Parawansa yang digadang-gadang akan maju dalam pemilihan Gubernur Jawa Tinur 2018 mendatang dikabarkan sedang mencari kandidat yang kompeten untuk mendampinginya sebagai Wakil Gubernur Jatim.
Kandidat tersebut tentunya harus memiliki kapasitas basis massa, ideologi politik, kemampuan jaringan sosial dan kapital, pengalaman di pemerintahan atau legeslatif, dan terakahir memiliki elektabilitas tinggi sebagai vote getter KIP.
Apalagi, sebelumnya Khofifah sempat mengalami kegagalan dua kali calon. Dimana Pilgub 2008 bersama Mujiono dan Pilgub 2013 bersama Hermawan Sumawiredja.
Berikut analisa Syafrudin Budiman SIP mengenai kandidat yang dirasa sesuai mendamping Khofifah sebagai vote getter:
1. Ridwan Hisjam, basis massa Golkar dan kinonya, pengalaman di DPR RI, MPR RI, DPRD Jatim dan pernah calon wakil Gubernur dua periode. Jaringan terkuat wilayah arek (Malang dan sekitarnya), wilayah tapal kuda (Madura, Situbondo, Bondowoso, Banyuwangi, Probolinggo dll). Network financial dan jaringan media cukup mengakar. Dekat dengan NU dan Muhammadiyah.
2. Hasan Aminuddin, basis massa lebih kedaerahan, khususnya Tapal Kuda. Kuat dan mengakar dijaringan NU bisa menyaingi Gus Ipul dan Anas di akar rumput NU, pengalaman di pemerintahan sebagai Bupati Probolinggo dua periode dan DPR RI dari Nasdem, jaringan media bagus sebab didukung MetroTV dan kuat dibasis Gusdurian.
3. Suyoto, basis massa dan ideologi jelas yaitu Muhammadiyah, punya kapasitas dan pengalaman di DPRD Jatim dan Bupati Bojonegoro dua periode, jaringan kuat sebab dekat dengan Investor selama jadi Bupati terbuka bagi investor dan saling menguntungkan, kuat didaerah pantura (Gresik, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Surabaya dll), skema politik NU-Muhammadiyah menjadi magnet penguatan jaringan di akar rumput.
4. Masfuk, akar dan basis politik jelas yaitu PAN dan Muhammadiyah, pengalaman menjadi pengusaha dan Bupati Lamongan dua periode, kuat di daerah pantura (Gresik, Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Surabaya dll), skema politik NU-Muhammadiyah menjadi magnet penguatan jaringan di akar rumput. Jenis kelamin politik sama dengan Suyoto.
5. M. Mirdasy, memiliki akar dan basis politik yang jelas yaitu Muhammadiyah, putra Almarhum Abdurrohim Nur Ketua PW Muhammadiyah Jatim ini pengalaman di DPRD Jatim dua periode dan pengalaman menjadi elit partai di Jatim. Pernah menjadi Sekretaris PPP Jatim dua periode, Sekretaris Nasdem dan sekarang Ketua Ormas Perindo dan Partai Perindo Jatim, sekarang juga aktif sebagai Ketua PW Parmusi Jatim, bisa menjadi penguat diakar rumput pasangan NU-Muhammadiyah. Jaringan politik mengakar di Seluruh Kabupaten, dekat dengan Ketum DPP Partai Perindo Bapak Hary Tanoesoedibjo, jaringan media kuat khusus backup MNC Group dll. Hasil survei Partai Perindo lebih tinggi dari PAN, Nasdem dan Hanura.(mey/brd).