Reporter : Muhammad Khamim
Editor : Titin Sukmawati
Pasuruan, Kabarpas.com – Qonun Asasi Hadratussyaih KH. Hasyim Asyari yang berisi pokok-pokok ideologi Organisasi Nahdlatul Ulama perlu menjadi rujukan serius generasi muda NU di tengah berbagai maraknya disinformasi dan tebaran hoax.
Sehingga atas dasar pemikiran itulah, Lakpesdam PCNU Kota Pasuruan mengupasnya dalam Tadarus Ilmiah Gerakan Aktifis Mengaji. Acara ini dihadiri oleh sejumlah element anak muda NU di Kota Pasuruan.
Tampak sejumlah aktifis muda berkumpul di kantor PCNU Kota Pasuruan, untuk berbincang tentang pokok-pokok pikiran Hadratussyaih yang tertuang dalam Qonun Asasi.
Waladi Imaduddin selaku ketua Lakpesdam NU Kota Pasuruan menyampaikan tentang urgensi kaum muda NU dalam mengkaji dan memahami Qonun Asasi, hal ini menjadi prasyarat wajib agar mereka mengerti dan memahami tentang NU serta ideologi dan tradisinya.
“Qonun Asasi yang kemudian dijabarkan dalam 10 Perjuangan Nahdlatul Ulama harus dipahami dan dilaksanakan sebagai satu kesatuan utuh dimana relasi agama dan negara menjadi titik awal dalam mewujudkan kemaslahatan ummat,” ujar Waladi.
Dijelaskan, persatuan yang disampaikan dalam mukadimah qonun asasi juga menjadi sangat aktual di saat banyak elemen yang berusaha membenturkan sesama anak bangsa demi meraih sebuah kekuasaan.
Sementara itu refleksi lain dari Diskusi Qonun Asasi adalah tentang bagaimana Pendiri Nahdlatul Ulama mampu membuat sebuah organisasi islam besar yang kini sangat berpengaruh di dunia internasional karena kelihatannya dalam menyatukan konsep nasionalisme dan agama, dengan jargon Hubbul wathan minal iman maka menjaga negara dan mewujudkan persatuan bangsa adalah prasyarat utama dalam menegakkan keimanan.
“Kini Nahdlatul Ulama adalah kutub dari keilmuan dan keteladanan di dunia islam. Jika di bagian barat ada Al Azhar, maka di belahan timur ada Nahdlatul Ulama yang dengan segala tradisi keilmuannya siap memberikan sumbangsih besar bagi peradaban,” ungkap Zulkarnain, salah satu peserta tadarus ilmiah Lakpesdam NU Kota Pasuruan. (mim/tin).